KOMENTAR

IDUL Fitri adalah momen istimewa yang dimanfaatkan banyak umat Muslim untuk saling bermaafan. Saat bersilaturahmi, kita menerima dan mengucapkan “mohon maaf lahir dan batin” yang menandakan kita sudi meminta maaf atas kesalahan yang pernah kita lakukan juga memaafkan kesalahan yang orang lain pernah perbuat kepada kita.

Melihat orang lain meminta maaf pada kita dan melihat bagaimana mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik, kita pun ikhlas memaafkan kesalahan mereka.

Ya… dengan berbagai pertimbangan, kita mungkin lebih mudah memaafkan kesalahan orang lain dibandingkan kita memaafkan diri sendiri. Padahal memaafkan diri sendiri sejatinya adalah Langkah awal untuk memaafkan orang lain.

Kita mungkin pernah melakukan kesalahan di masa lalu dan teramat sulit untuk menerima hal itu. Kenyataan bahwa kita sudah berbuat salah bahkan merusak kehidupan orang lain, bisa menjadi luka batin seumur hidup yang tak terobati. Di sinilah mengapa sangat penting untuk bisa memaafkan diri sendiri.

Ada 7 (tujuh) alasan mengapa kita perlu memaafkan diri sendiri menurut psikiater dr. Ida Rochmawati, M.Sc., Sp.KJ (K).

Pertama, karena manusia biasa adalah tempat lupa dan salah. Tak ada manusia sempurna, dan kita adalah salah satunya.

Kedua, agar kita dapat berdamai dengan diri sendiri untuk kemudian melanjutkan hidup. Tanpa memaafkan diri sendiri, kita tak akan merasa tenang dalam hidup ini.

Ketiga, karena kita menggunakan logika saat ini untuk menilai peristiwa di masa lalu. Padahal saat peristiwa itu terjadi, apa yang kita putuskan adalah yang terbaik sesuai logika kita di masa lalu.

Keempat, karena kesalahan pada umumnya terjadi karena kita kurang terampil dalam manajemen diri, bukan karena diniatkan. Karena itulah, kita harus bisa menerima kekurangan diri kita dan mengusahakan agar kekeliruan itu tidak terjadi lagi.

Kelima, sesuatu yang telah terjadi adalah di luar kendali kita sebagai manusia biasa.

Keenam, orang lain dapat terdampak akibat kemarahan kita terhadap diri sendiri. Seorang ibu misalnya, ketika dia tidak bisa berdamai dengan dirinya sendiri, maka dia akan menjadi pribadi pemarah yang mudah tersulut emosi saat berhadapan dengan anak-anaknya.

Ketujuh, orang baik bukanlah orang yang tidak pernah berbuat salah melainkan orang yang pernah berbuat salah, menyadarinya, lalu memperbaiki diri. Karena itulah manusia bisa menjadi lebih baik dari hari ke hari.




Masakan Mudah Gosong, Sudahkah Bunda Lakukan 6 Langkah Ini?

Sebelumnya

Tips Menikmati Akhir Pekan ‘Anti-Boring’ Bersama Keluarga

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family