KOMENTAR

SIAPA sanggup menahan godaan “tinggal klik” dan semua masakan lezat diantar langsung ke rumah dan siap disantap?

Ya, dengan dunia digital yang makin canggih, urusan rumah tangga macam membersihkan rumah hingga memasak juga dilakukan hanya dengan “click” dan “check out”.

Tapi hei, tahukah Sahabat Farah, memasak ternyata memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan mental kita.

Salah satu seleb yang pernah mengatakan memasak sebagai terapi yang menenangkan jiwa adalah Ridho Slank, yang bahkan berkolaborasi dengan sebuah brand untuk membuat talenan unik berbentuk badan gitar.

Bagaimana memasak dapat menjaga kesehatan mental?

Memasak dapat menjadi rutinitas harian yang menyenangkan sekaligus menyehatkan

Dengan rutinitas yang sama setiap hari, ritme sirkadian alias jam biologis tubuh menjadi seimbang. Ritme sirkadian mengatur kondisi fisik, mental, juga perilaku kita, selama satu hari. Termasuk juga menjadikan jam tidur kita teratur.

Jika ritme sirkadian tidak seimbang, biasanya akan menimbulkan beberapa masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, depresi, juga gangguan bipolar.

Memasak mengasah kreativitas dan kepercayaan diri

Dalam memasak, kita bisa mencari panduan dari berbagai platform digital yang ada. Tutorial memasak dapat dengan mudah kita temukan. Trial and error mungkin menjadi proses yang kita lakukan untuk mendapatkan rasa yang sesuai dengan lidah kita.

Proses tersebut akan mengasah kreativitas kita dalam menambahkan atau mengurangi bumbu juga menambah bahan-bahan yang bisa menambah kelezatan masakan.

Jika kita sudah mendapatkan ‘ritme’ perjuangan memasak, pengetahuan kita akan semakin bertambah, dan kita pun percaya diri untuk membuat masakan dengan resep khas kita sendiri.

Memasak membuat hati bahagia dan berempati

Menyiapkan masakan untuk disantap bersama orang-orang tercinta menjadi sebuah kebahagiaan yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Terlebih lagi saat melihat mereka menghabiskan masakan kita tanpa tersisa sedikit pun.

Tak hanya itu, memasak juga menjadi sebuah bentuk kepedulian dan empati kita. Contohnya saat kita memasak untuk para korban bencana atau menghadirkan senyum di hati kaum dhuafa dengan berpartisipasi dalam program Jumat Berkah.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health