Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

PERKEMBANGAN teknologi smartphone semakin canggih. Apa yang kita mau dari sebuah smartphone, bisa ditemukan dengan mudah. Mau cari yang performa ngebut, model yang epik atau sekadar RAM dan penyimpanan yang canggih. 

Namun di tengah tren smartphone itu, ada sebuah fenomena unik di Amerika Serikat. Gen Z di negara tersebut justru memilih untuk meninggalkan smartphone. Mereka justru menggunakan HP jadul atau feature phone.

Ya, belakangan ini Generasi Z AS ramai-ramai beralih dari smartphone ke ponsel fitur (feature phone). Bagi yang belum familiar, feature phone merupakan ponsel yang memiliki fungsi dan fitur yang jauh lebih sederhana ketimbang smartphone. 

Kebanyakan Gen Z itu ternyata tidak tertarik dengan kecanggihan smartphone. Mereka lebih ponsel bodoh (dumb phone) dengan spesifikasi minim.

Influencer dumb phone Jose Briones menjelaskan, jika para anak muda itu mulai bosan dengan smartphone. “Mereka tidak tahu apa yang terjadi dengan kesehatan mental dan mereka berusaha melakukan pengurangan,” kata Briones mengutip CNBC International, Senin (10/4).

Salah satu pabrikan yang masih menjual ponsel jadul adalah Nokia, melalui HMD Global. Penjualan perusahaan yang naik tahun lalu jadi pertanda tren peralihan anak muda ke ponsel tersebut.

Salah satu alasan terpentingnya adalah menjaga kesehatan mental. Feature phone kerap digunakan untuk melakukan panggilan telepon dan teks saja, bukan browsing, main game, ataupun media sosial. Aspek kesederhaan itu yang jadi alasannya.

Efek penggunaan gadget pada remaja

Kecanduan teknologi bisa diartikan sebagai hasrat yang tidak terkendali untuk menggunakan internet dan perangkat elektronik lainnya, sehingga menghambat kehidupan seseorang. 

Remaja dengan kecanduan teknologi dapat mengalami masalah kesehatan fisik dan psikologis, seperti depresi, kesendirian, kegelisahan, agresi, kurang empati, fobia sosial, dan tidak dapat mengendalikan dorongan untuk menggunakan Internet/teknologi.

Sementara secara fisik, efeknya antara lain: kebiasaan makan yang buruk sehingga bisa menyebabkan kurang gizi atau obesitas, kualitas tidur yang buruk sehingga bisa mengganggu prestasi akademik, serta gangguan pertumbuhan.

Kecanduan gadget pada remaja sebetulnya sama saja dengan semua jenis kecanduan, dan mereka membutuhkan pertolongan orang tua untuk bisa terhindar dari masalah ini.

Jadi, alih-alih hanya melarangnya, cobalah mencari sumber kecanduan untuk kemudian bisa dihilangkan. Dan pastikan seimbangkan penggunaannya.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News