Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

DALAM ajaran Islam kita mengenal yang namanya sifat tercela, di mana sifat tersebut adalah sifat yang harus dihindari oleh seorang muslim. Salah satu sifat tercela yang ada dalam ajaran Islam adalah nifaq atau biasa dikenal dengan munafik. 

Sifat munafik sendiri jelas-jelas dilarang dalam ajaran Islam. Bahkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an Allah SWT sangat melarang sifat tersebut dimiliki oleh umat-Nya.

Lalu apa pengertian nifaq dan bagaimana penjelasannya? Berikut adalah ulasannya yang sudah dirangkum Farah.id dari berbagai sumber. 

Dikutip dari buku Ihya Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali (2013), pengertian nifaq adalah ketidaksamaan antara apa yang ada di dalam hati dengan perbuatan yang dilakukan. 

Nifaq tergolong sebagai perilaku berpura-pura atau ingkar, apa yang diucapkan tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam hati dan tindakannya. Sederhananya, nifaq adalah kebohongan dan kedustaan.

Dikutip dari laman Kemenag, terdapat beberapa ciri-ciri orang nifaq

1. Dusta

Hadits Rasulullah yang diriwayatkan Imam Ahmad Musnad dengan sanad Jayid, berkata: “Celaka baginya, celaka baginya, celaka baginya. Yaitu seseorang yang berdusta agar orang tertawa.”

2. Khianat

Sabda Rasulullah Saw, “Dan apabila berjanji, dia berkhianat.”

Barangsiapa memberikan janji kepada seseorang, atau kepada isterinya, anaknya, sahabatnya, atau kepada seseorang dengan mudah kemudian dia mengkhianati janji tersebut tanpa ada sebab uzur syar'I, maka telah hinggap pada dirinya salah satu tanda kemunafikan.

3. Fujur dalam pertikaian

Rasulullah Saw bersabda: “Dan apabila bertengkar (bertikai), dia melampau.”

4. Ingkar janji

Sabda Rasulullah Saw: “Tanda orang munafik ada 3, yakni jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya (diberi amanat) dia berkhianat.” (HR. Bukhari Muslim)

5. Malas beribadah

Firman Allah SWT: “Dan apabila mereka berdiri untuk solat, mereka berdiri dengan malas.” (QS. An-Nisa': 142)

Jika orang munafik pergi ke masjid, dia menyeret kakinya seakan-akan terbelenggu rantai. Oleh karena itu, ketika sampai di dalam masjid dia memilih duduk di shaf yang paling akhir. Dia tidak mengetahui apa yang dibaca imam dalam salat, apalagi untuk menyimak dan menghayatinya.

6. Riya'

Di hadapan manusia dia salat dengan khusyuk, tetapi ketika seorang diri dia mempercepatkan salatnya. Apabila bersama orang lain dalam suatu majelis, dia tampak zuhud dan berakhlak baik, demikian juga pembicaraannya. Namun jika seorang diri, dia akan melanggar hal-hal yang diharamkan Allah Swt.

Lalu apa yang harus kita ajarkan kepada anak-anak agar terhindar dari sifat nifaq? 

1.Membiasakan berkata jujur

Jujur adalah sikap terpuji, di mana seseorang mengatakan sesuatu sesuai dengan kenyataan atau kebenaran apa yang diketahui. Sebagaimana Allah Swt berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan jadilah kalian beserta orang-orang yang jujur/benar.” (QS. at-Taubah [9]: 119)

Rasulullah Saw pun bersabda: “Katakanlah kebenaran sekalipun itu pahit.” (HR. Baihaqi)




Nilai Rapor Menurun, Berikut Cara Ayah Bunda Menegur Si Kecil Agar Termotivasi

Sebelumnya

Mengatasi Kekhawatiran Orang Tua Saat Melepas Anak dari SD ke SMP

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting