Kampanye Beti Bachao Beti Padhao, keseteraan gender di India/Net
Kampanye Beti Bachao Beti Padhao, keseteraan gender di India/Net
KOMENTAR

PEMBERDAYAAN perempuan kini sedang menjadi fokus utama Pemerintah India. Setelah gencar mengampanyekan Beti Bachao Beti Padhao yang memiliki arti ‘Selamatkan Anak Perempuan dan Didik Mereka’, pemerintah kini menempatkan Nari Shakti (kekuatan perempuan) sebagai inti dari visinya untuk menjadikan India sebagai negara maju pada 2047.

Serangkaian inisiatif untuk memberdayakan perempuan telah dilakukan oleh pemerintah India, meski jalannya cukup panjang dan rumit. Salah satunya dengan serangkaian adopsi hukum, kebijakan, serta inisiatif yang melindungi hak-hak perempuan dan mempromosikan kesetaraan gender di negaranya.

Sejauh ini, Kementerian Perempuan dan Perkembangan Anak India mencatat, negaranya saat ini telah memiliki persentase lebih besar untuk perempuan yang dapat dipekerjakan menjadi lebih tinggi 52,8 persen dibandingkan laki-laki.

Tapi, persentase itu dianggap belum cukup, karena partisipasi tenaga kerja perempuan masih sangat dibutuhkan, utamanya di New Delhi, untuk mendorong ekonomi yang lebih besar bagi perempuan.

Guna mencapai itu, pemerintah telah memasukkan beberapa ketentuan dalam undang-undang ketenagakerjaan, khusus untuk mempromosikan lingkungan kerja yang sehat dan aman.

Kemudian, cuti melahirkan berbayar ditingkatkan dari 12 minggu menjadi 26 minggu. Dan, perusahaan dengan 50 karyawan atau lebiih diwajibkan untuk menawarkan fasilitas penitipan anak.

Sementara itu, Kementerian Pengembangan Keterampilan dan Kewirausahaan dari pemerintah serikat, telah mengambil beberapa inisiatif untuk mencapai pemberdayaan tersebut. Hasilnya cukup signifikan, mengubah kehidupan lebih dari 3,5 juta perempuan.

Mengenai ‘Beti Bachao Beti Padhao’

‘Beti Bachao Beti Padhao’ adalah kampanye yang diluncurkan oleh Perdana Menteri Mr Narendra Modi Ji pada 22 Januari 2015. Diluncurkan pertama kali di Panipat, Haryana, yang kala itu memiliki rasio jenis kelamin 871 perempuan dari 1000 laki-laki (2014).

Motif dari kampanye itu adalah untuk melindungi anak perempuan dan juga mendidiknya. Maklum saja, pelecehan anak perempuan sangat umum terjadi dan bias gender terlihat dengan mudah di masyarakat.

Anak perempuan tidak kalah dengan anak laki-laki dalam hal apapun, namun tetap saja hal tersebut harus dibuktikan setiap saat. Sangat disayangkan, ketika orang membutuhkan anak perempuan untuk anak laki-laki mereka, tetapi mereka tidak membutuhkan anak perempuan sebagai anak mereka.

“Pemerintah meluncurkan prakarsa ‘Beti Bachao Beti Padhao’. Dengan tujuan untuk mencegah penghapusan pemilihan jenis kelamin yang bias gender, memastikan kelangsungan hidup dan perlindungan anak perempuan, serta memfasilitasi pendidikan dan partisipasi mereka dalam pekerjaan,” tulis ANI News, Jumat (12/5).

Melalui prakarsa tersebut dan meningkatnya kesadaran diri masyarakat terkait pentingnya masalah kesetaraan gender, telah membuat perubahan yang signifikan di India.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News