DALAM interaksi sosial, kita seringkali merasa tidak nyaman saat berbincang dengan orang lain. Bisa jadi dia adalah orang yang baru kita kenal, teman yang sudah lama tidak berjumpa, bos baru, atau bahkan penegak hukum.
Berikut ini tiga bahasa tubuh yang menyiratkan ketidaknyamanan saat kita melakukannya menurut pakar komunikasi.
Menyilangkan tangan
Walaupun menyilangkan tangan membuat kita merasa aman dan nyaman, sejatinya akan dilihat orang lain sebagai tanda penolakan yang tertutup.
Menyilangkan tangan juga menandakan kita sedang berada dalam suasana hati yang tidak baik dan tidak ingin didekati.
Sebaliknya, kita akan terlihat lebih ramah dan santai dengan lengan yang terbuka, tangan yang tidak kaku, dan sesekali menggerakkan tubuh dengan relaks. Itu menjadi 'pernyataan' bahwa kita tidak menyembunyikan apa pun dan kita adalah orang yang percaya diri dan berkredibilitas baik.
Berbicara dengan suara tinggi
Ada sebagian orang yang terbiasa untuk berbicara dengan suara yang tinggi. Padahal nada tinggi yang kita keluarkan akan ditangkap sebagai luapan ketidakpercayaan diri, kurangnya empati, dan kelemahan diri.
Jadi, jauh lebih bijak jika kita menurunkan nada suara kita, termasuk saat kita menjawab telepon. Berlatihlah agar terbiasa berbicara dengan nada rendah yang optimal yang hanya bisa dilakukan jika kita merasa santai.
Berpindah-pindah menopang berat badan
Saat berdiri, kita menopang berat badan dari satu kaki ke kaki lain. Atau saat duduk, kita menyilangkan kaki berganti-ganti, dalam durasi yang terbilang singkat.
Hal itu menurut ahli komunikasi menyiratkan bahwa kita ingin segera pergi dari tempat itu dan menyelesaikan pembicaraan dengan lawan bicara kita.
Kita harus fokus dan hadir utuh dalam interaksi sosial. Ada banyak hal menarik yang bisa kita perbincangkan, sehingga kita bisa menikmati pembicaraan dengan orang lain.
Jika kita memang merasa lelah, jujurlah. Orang lain akan bisa memahaminya. 
KOMENTAR ANDA