PERNAHKAH Bunda melihat pusar si kecil tampak menonjol keluar, terutama ketika menangis kencang? Orang tua dulu menyebutnya dengan dengan pusar bodong.
Secara medis, kondisi tersebut bisa menjadi tanda bahwa si kecil mengalami hernia umbilikalis. Nah, apa sih hernia umbilikalis?
Mengutip Mayo Clinic, hernia umbilikalis adalah kondisi di mana ada bagian usus yang keluar atau menonjol melalui lubang di otot perut, di dekat pusar. Hernia umbilikalis memang umum terjadi terutama pada bayi, tapi tak menutup kemungkinan juga terjadi pada orang dewasa.
Hernia umbilikalis kebanyakan tidak berbahaya. Pada bayi, biasanya akan terlihat jelas saat menangis, batuk atau mengejan. Ini adalah tanda utama yang sangat klasik dan kebanyakan tidak memerlukan penanganan khusus.
Hernia umbilikalis pada bayi bisa hilang dengan sendirinya saat ia menginjak usia 1-2 tahun. Tapi kalau belum hilang pada usia-usia tersebut, maka bukan tidak mungkin dokter akan menganjurkan prosedur operasi. Apalagi jika dicurigai ada kemungkinan komplikasi, yang dapat mengakibatkan rasa nyeri di rongga perut ataupun luka yang bisa memicu infeksi.
Penyebab hernia umbilikalis
Hernia umbilikalis terjadi akibat otot di bagian perut yang tidak bisa berfungsi dengan sempurna. Akibatnya muncul lubang kecil di atas cincin atau dinding pusar.
Kids Health menulis, cincin pusar adalah otot yang mengelilingi pusar. Selama kehamilan, tali pusar mengalir melalui cincin pusar untuk membawa aliran darah dan nutrisi ke bayi yang sedang berkembang.
Nah, cincin pusar ini harus menutup segera setelah lahir. Jika tidak, usus bisa menembus dan membuat tonjolan di dekat pusar, yang kita sebut sebagai hernia umbilikalis tersebut.
Diketahui, sebanyak 20% bayi di dunia akan mengalami kondisi ini saat lahir. Tapi bisa menghilang dengan sendirinya pada saat mereka berusia 6 bulan ke atas.
Mengatasi hernia umbilikalis pada bayi
Dikutip dari Healthy Children, sebenarnya 90% kasus hernia umbilikalis pada bayi tidak memerlukan penanganan khusus. Karena kondisi ini akan membaik dengan sendirinya.
Ukuran lubang pada hernia umbilikalis juga bisa jadi acuan, apakah nantinya bisa menutup dengan sendiri atau tidak. Tapi kalau hal ini tidak terjadi, maka prosedur operasi adalah satu-satunya hal yang dapat menyembukan kondisi tersebut.
Operasi pada hernia umbilikalis sendiri bisa dilakukan dengan dua metode, yakni laparoskopi dan operasi terbuka. Semua tergantung dari hasil pemeriksaan dokter, terutama seberapa parah kondisi hernia yang dialami, seberapa besar ukurannya, dan di manakah titik lokasi hernia tumbuh.
KOMENTAR ANDA