Ilustrasi kekeringan/Net
Ilustrasi kekeringan/Net
KOMENTAR

EL NINO diprediksi akan mampir ke Indonesia dalam waktu dekat. Fenomena iklim ini memengaruhi pemanasan di wilayah Samudera Pasifik bagian tengah dan memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memprediksi Indonesia akan masuk dalam fenomena kemarau kering. Kondisi tersebut diprediksinya terjadi pada Januari hingga Juni 2023, di mana hujan bulanan cenderung akan menurun. Akibatnya Indonesia akan cenderung lebih kering, seperti tiga tahun lalu.

Menanggapi ini, Kementerian Pertanian (Kementan) berusaha memperkuat infrastruktur air untuk lahan pertanian sebagai pencegahan kekeringan. Begitu disampaikan Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil, mengaku telah melakukan berbagai antisipasi kekeringan, seperti mendorong petani untuk ikut program asuransi usaha tani padi (AUTP).

Lalu, mengerahkan gerakan serbu El Nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada. Mendorong melakukan percepatan tanam menggunakan alsintan seperti Traktor Roda 4 dan Traktor Roda 2.

Sementara itu, pakar lingkungan Universitas Airlangga (Unair) Wahid Dianbudiyanto mengatakan, ada dua hal mendasar yang perlu dipersiapkan yaitu adaptasi dan mitigasi.

Untuk adaptasi, warga harus bersiap dengan suhu tinggi atau curah hujan ekstrem, misalnya mengurangi aktivitas luar rumah hingga menanam pohon. Atau menggunakan sunscreen untuk menjaga kesehatan kulit di bawah sengatan matahari.

Untuk mitigasi atau pencegahan, mulailah menerapkan pola green lifestyle, salah satunya dengan menanam pohon. Sebab, pohon dapat menyerap karbondioksida, sehingga mengurangi dampak pemanasan global.

“Pohon juga dapat menjaga sumber air tetap hidup. Hal ini dapat digunakan sebagai upaya mitigasi saat terjadinya kemarau panjang,” ujarnya.

Kekeringan memang sudah mulai melanda sebagian negara, seperti Malaysia dan Barcelona. Di Malaysia, kekeringan menyebabkan sejumlah waduk mongering. Akibatnya, banyak warga yang mulai melakukan panic buying, menyerbu sejumlah toko untuk membeli air mineral demi keberlangsungan hidupnya.

Untuk itu, persiapkan diri ya Sahabat Farah!




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News