KOMENTAR

PARA jemaah lanjut usia diminta tidak memaksakan diri untuk menjalankan ibadah sunnah selama berhaji.

Salah satunya yaitu tidak memaksakan diri salat berjemaah di Masjid Nabawi jika kondisi fisik tidak memungkinkan. Jemaah masih bisa melaksanakan salat di pemondokan. Hal tersebut adalah untuk menghindari kelelahan.

“Bagi jemaah lansia, mohon jangan memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunnah,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Agama RI Liliek Marhaendro Susilo dalam konferensi pers daring, Kamis (25/5/2023).

Kapuskes Haji Kemenag menyatakan jika jemaah lansia tetap ingin beribadah di Masjid Nabawi, mereka harus menaati sejumlah panduan.

Pertama, mencatat nama dan nomor pemondokan sebelum berangkat.

Kedua, memberi tahu dan mencatat nomor kontak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di pemondokan.

Ketiga, selalu mengenakan tanda pengenal, terutama gelang jemaah, untuk memudahkan andaikan terpisah dari rombongan. Jemaah tidak diperbolehkan saling bertukar gelang identitas.

Keempat, jemaah diminta untuk berangkat dan pulang secara berkelompok. Jemaah juga diminta untuk mematuhi aturan keberangkatan dan kepulangan dari pemondokan ke Masjid Nabawi dan sebaliknya guna menghindari menumpuknya antrean lift di pemondokan.

Kelima, jemaah diimbau mengenakan alas dan kaus kaki guna menghindari kaki melepuh serta diimbau untuk mengenakan pelembap kulit dan bibir demi menghindari iritasi akibat cuaca yang sangat panas.

Keenam, jemaah diimbau untuk makan tepat waktu dan cukup beristirahat.

Untuk menjaga tubuh agar selalu terhidrasi dengan baik, Kapuskes Haji menyarankan jemaah untuk mengonsumsi air 200 mililiter per jam secara teratur. Jemaah juga disarankan mengonsumsi satu saset oralit per hari dicampur 300 mililiter air untuk memulihkan kebugaran tubuh.

“Jemaah jangan sungkan meminta bantuan dari petugas haji. Dari embarkasi, selama penerbangan, hingga di Tanah Suci, bila mengalami kesulitan dan butuh bantuan, segera hubungi Petugas Haji Indonesia,” tegas Kapuskes Haji.




Menteri PANRB Rini Widyantini: Meningkatkan Kepemimpinan Perempuan untuk Menciptakan Kesetaraan Gender dan Lingkungan Kerja Inklusif di Sektor Pemerintahan

Sebelumnya

Menteri HAM Natalius Pigai Terima Penghargaan "Tokoh Nasional Demokratis dan Berintegritas” dari JMSI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News