Host dan pembicara dalam rangkaian kegiatan Kalbe peduli kesehatan bangsa/Ist
Host dan pembicara dalam rangkaian kegiatan Kalbe peduli kesehatan bangsa/Ist
KOMENTAR

BANYAKNYA pelaku perjalanan, Baik untuk keperluan bisnis, mengunjungi keluarga, ibadah haji, maupun berwisata, menjadi perhatian serius PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe). Melalui anak perusahaannya, PT Kalventis Sinergi Farma (Kalventis), mereka berinisiatif mengembangkan keberlanjutan Bersama Sehatkan Bangsa dan konsisten mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan.

Sejalan dengan upaya pemerintah mendorong pariwisata Indonesia, faktor kesehatan tentu menjadi perhatian utama. Kalbe, sebagai perusahaan kesehatan Indonesia yang memiliki inisiatif keberlanjutan Bersama Sehatkan Bangsa, konsisten mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan. 

Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI (Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia) Dr dr Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, memaparkan sejumlah fakta bahwa dari 100.000 pelaku perjalanan ke negara berkembang selama satu bulan terakhir sebanyak 50.000.

PB PAPDI merinci, masyarakat yang akan mengalami masalah kesehatan mengalami peningkatan, yaitu:

  1. Sebanyak 8.000 orang membutuhkan tenaga kesehatan.
  2. 5.000 orang memerlukan istirahat ditempat tidur.
  3. 1.100 orang tidak bisa bekerja.
  4. 300 orang akan dirawat
  5. 50 orang memerlukan evakuasi, dan satu orang kemungkinan meninggal dunia.

“Penularan infeksi pada traveler terjadi melalui droplet atau airborne, makanan dan minuman yang terkontaminasi, vektor nyamuk, hubungan seksual, hingga zoonotik. Perilaku juga memainkan peran penting, misalnya pergi ke luar rumah pada malam hari di daerah endemik malaria tanpa melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari gigitan nyamuk,” ungkap Dr Sukamto dalam acara Kalbe Academia for Media Pentingnya Vaksin untuk Pelaku Perjalanan di Jakarta, Selasa (23/5).

Dirinya menjelaskan, di Eropa wisatawan wajib melakukan beberapa vaksin. Di Eropa dan Amerika, misalnya, mereka meminta pelajar atau wisatawan vaksin MMR, influenza, yellow fever, dan banyak komunitas untuk melakukan vaksinasi dan ini sifatnya wajib. 

Salah satu jenis vaksin tersebut adalah adalah vaksin influenza. Vaksin ini sangat berguna bagi wisatawan, karena mereka sangat bisa tertular suatu penyakit.

Selain vaksin influenza, juga disarankan untuk melakukan vaksin pneumonia, khususnya bagi  anak muda di atas 19 tahun yang memiliki riwayat penyakit asma dan pernah gemuk.

“Untuk  yang gemar wisata kuliner, ada vaksin tifoid yang bisa didapat setiap 3 tahun sekali guna terhindar dari tipes dan diare. Vaksin tifoid tidak memberikan proteksi 100%. Mereka yang telah divaksin harus tetap menghindari konsumsi makanan dan air yang berpotensi terkontaminasi,” demikian Sukamto.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E