Raja Ampat, Papua/Net
Raja Ampat, Papua/Net
KOMENTAR

UNESCO kembali mencatatkan empat situs geopark Indonesia ke dalam jaringan UNESCO Global Geopark (UGG).

Hal itu menambah deretan panjang lokasi geopark yang dimiliki Indonesia di UGG sebelumnya.

Adapun keempat situs geopark dari 18 situs yang masuk ke dalam UGG pada 2023 ini yaitu Maros Pangkep, Merangin Jambi, Ijen dan Raja ampat.

Selain dikenal dengan keindahannya, keempat geopark tersebut juga memiliki keunikannya masing-masing. Mulai dari geopark yang terkenal dengan keindahan api biru-nya, hingga geopark yang menyimpan fosil flora dan fauna ratusan juta tahun lalu.

Berikut keindahan empat geopark Indonesia yang baru ditetapkan oleh UNESCO, seperti dilansir dari laman @pesona.indonesia.

1. Maros-Pangkep
Geopark ini terletak di sepanjang lengan selatan pulau Sulawesi di Kabupaten Maros dan Pangkep. Geopark Maros-Pangkep memiliki keistimewaan berupa landscape dengan tipe tower karst menjulang tinggi yang tersusun dari batuan gamping yang sangat khas.

2. Merangin-Jambi
Geopark Merangin Jambi dikenal dengan keunikannya yang tak dapat ditemukan di tempat lain di dunia. Di geopark ini tersimpan fosil flora dan fauna yang berumur sekitar 300 juta tahun lalu.

3. Raja Ampat-Papua
Geopark Raja Ampat merupakan kawasan istimewa yang dikenal dengan gugusan kepulauan karst-nya yang terletak tepat di garis khatulistiwa. Dijuluki sepotong surga tersembunyi, Raja Ampat juga memiliki keunikan geologis yang sangat mendunia.

Keunikan itu adalah dengan ditemukannya batuan tertua di Misool yang diperkirakan berusia 300-400 juta tahun lalu.

Tak hanya itu, ekosistem kelautan dan terestrial Raja Ampat juga menjadi habitat bagi ratusan jenis satwa dan tumbuhan endemik yang langka.

4. Ijen-Bondowoso
Geopark ini terletak di Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Provinsi Jawa Timur. Ijen diambil dari nama gunung berapi paling aktif di sistem kaldera Ijen, yaitu Gunung Ijen. Di geopark ini terdapat keragaman geosite, biosite, dan culturesite.

Adapun, geosite paling menonjol adalah terdapatnya fenomena langka berupa blue flame yang hanya ada dua di dunia, salah satunya di Kawah Ijen. Fenomena alam ini diakibatkan oleh sublimasi gas belerang yang mencapai suhu 200 derajat.

Demikianlah 4 situs geopark Indonesia yang kembali ditambahkan ke dalam UNESCO Global Geopark.




“Glancing” Picu Tren Digital Baru di Indonesia

Sebelumnya

Sambut Libur Akhir Tahun, AKG Entertainment Hadirkan Pokémon Festival 2024

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon