UNTUK kali kedua, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menjalin kerja sama dengan Dewan Perpustakaan Kerajaan Inggris atau British Library (BL). Kerja sama ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara M Syarif Bando dari Perpusnas dengan Phil Spence dari BL.
MoU yang ditandatangani tersebut dilaksanakan dalam kurun waktu tiga tahun mendatang. Harapannya, terjalin kolaborasi yang erat di bidang perpustakaan.
Seperti pada kolaborasi sebelumnya (2018-2021), Kepala Perpusnas M Syarif Bando mengatakan, telah terjadi beberapa agenda kegiatan yang salah satunya mengundang Annabel The Gallop, spesialis Lead Curator untuk Asia Tenggara, untuk menjadi reviewer dalam National Manuscript Journal yang diterbitkan Perpusnas.
Annabel juga didapuk menjadi pembicara tamu pada webinar Digitalisasi Naskah Nusantara. Bahkan, Perpusnas bersama Kerotan Yogyakarta berhasil mendapatkan 75 salinan digital naskah kuno dari BL, bertepatan dengan acara Pameran Naskah ‘Merangkai Jejak Peradaban Nagari Ngayogyakarta’ pada 2019.
“Kami sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada jajaran BL yang telah merespon Memory of The World. Kami juga akan mempersiapkan segala sesuatu, termasuk naskah akademik untuk mendapatkan surat dukungan dari British Library terkait nominasi Naskah Hamzah Fansuri ke dalam Memory of The World,” kata M Syarif dalam keterangannya, Jumat (2/6).
Menanggapi ini, Phil Spence mengatakan bahwa telah terjadi kerja sama yang bai kantar kedua institusi, bahkan sejak Mastini menjabat sebagai Kepala Perpusnas.
“British Library akan selalu menjadi supporter terbaik bagi Perpustakaan Nasional,” janjinya.
Ke depan M Syarif berharap, terus terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan, pengiriman SDM dan pertukaran bahan Pustaka.
British Library bekerja sama dengan mitra di Indonesia, khususnya Perpusnas, untuk membantu mengembangkan metadata digitalisasi manuskrip Jawa dan mengobservasi semua aspek terhadap pengelolaan manuskrip di BL.
Kemudian, menjamin Masyarakat Pernaskahan Nusantara (MANASSA) dan Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (DREAMSEA) untuk mempromosikan dan melakukan penelitian terhadap manuskrip Jawa koleksi BL.
KOMENTAR ANDA