MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menargetkan festival musik jazz internasional yang digelar di Indonesia tak hanya dipenuhi penonton dari dalam negeri tapi juga menyerap kunjungan wisatawan mancanegara.
Festival musik jazz diharapkan dapat menyumbang 8,5 juta wisatawan asing datang ke Indonesia sepanjang tahun 2023.
“Target 10-15 persen. Misalkan ada 110 ribu pengunjung, diharapkan 10-15 persen wisatawan mancanegara bisa terserap dan menghadiri acara ini,” ujar Menparekraf di Jakarta, Jumat (2/6/2023).
Wisatawan yang menonton festival jazz diyakini Menparekraf akan memberikan dampak ekonomi yang sangat positif mengingat mereka biasanya suka menghabiskan lebih banyak uang untuk membeli berbagai merchandise, mendatangi destinasi kuliner, hingga membeli berbagai kebutuhan lainnya.
Kemenparekraf mengasumsikan dampak ekonomi dari festival jazz senilai 15-20 juta USD atau sekitar Rp228,8 miliar-Rp297,1 miliar dengan asumsi kehadiran 10-15 ribu wisatawan mancanegara.
Menurut Menteri Sandiaga, semakin banyak orang yang menghadiri sebuah acara, semakin baik pula perputaran ekonominya. Kondisi sudah terbukti dengan penyelenggaraan G20 pada tahun 2022 dan keketuaan ASEAN tahun ini.
Tak hanya dampak positif ekonomi yang tinggi, festival jazz juga berpotensi mencapai target 4,4 juta lapangan pekerjaan baru hingga tahun 2024.
Salah satunya yaitu penyelenggaraan BNI Java Jazz Festival 2023 yang digelar 2-4 Juni di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Perhelatan akbar itu diperkirakan akan memberikan pengaruh positif untuk 10 ribu orang baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Kami mendukung penuh festival musik mulai awal peluncuran hingga pelaksanaannya. Nanti setelah acara selesai, kami pastikan dampaknya bisa dievaluasi dengan baik,” pungkas Menparekraf. 
KOMENTAR ANDA