MENYAMBUT Hari sepeda Dunia yang jatuh pada Sabtu (3/6) kemarin, Pemerintah Belanda gencar mempromosikan sepeda sebagai alat transportasi berkelanjutan. Bahkan, Pemerintah Belanda berniat untuk berkolaborasi dengan Indonesia untuk menciptakan alat transportasi ramah lingkungan.
Sepeda sendiri sudah menjadi alat transportasi di Belanda, sejak lama. Bahkan, Negeri Kincir Angin itu menjadi negara dengan pemakai sepeda terbanyak di dunia. Masyarakat di sana sangat meyakini bahwa dengan menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, akan mengurangi jumlah kendaraan roda empat yang artinya berkurang pula polusi udara.
“Sebagai hasilnya, bersepeda membantu meningkatkan kualitas udara, mengurangi level polusi, dan mengurangi dampak negatif kesehatan terhadap masyarakat. Selain itu juga membantu mengurangi ketergantungan pada sumber energi tak terbarukan dan berkontribusi pada sistem transportasi yang berkelanjutan,” kata Kedubes Belanda dalam siaran pers memperingati Hari Sepeda Dunia 2023.
Komitmen Pemerintah Belanda untuk bersepeda bisa dilihat dari perencanaan kota dan pembangunan infrastrukturnya. Di sana, infrastruktur sepeda dirancang dengan baik, sehingga mendorong lebih banyak orang untuk memilih sepeda sebagai transportasi yang layak dan menarik.
“Jalur sepeda khusus, jalur rintis dan jembatan yang memisahkan pengendara sepeda dari lalu lintas kendaraan bermotor, menciptakan kondisi bersepeda yang lebih aman dan menarik,” lanjut siaran per situ.
Kedubes Belanda menyampaikan bahwa mereka terbuka untuk memfasilitasi kerja sama dengan mitra Indonesia dalam mempromosikan sepeda sebagai alat transportasi berkelanjutan.
Mitra Indonesia yang ingin bekerja sama dengan Kedubes Belanda terkait hal ini adalah JAK-EA.
Jalur khusus sepeda di Jakarta
Di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta, pada masa kepemimpinan Anies Baswedan, sepeda sebagai alat transportasi pernah disosialisasikan. Bahkan, jalur khusus sepeda sudah dibangun sejak 2018.
“Gubernur DKI sudah mengatakan tentang sepeda sebagai alat transportasi sudah sejak lama sekali. Yang kita mau fasilitasi sepeda sebagai alat transportasi, bukan sekadar sebagai alat sport,” ujar Anies, kala itu.
Namun yang menjadi kendala adalah jalur khusus tersebut seringkali disalahgunakan untuk berdagang atau justru diambil alih oleh kendaraan bermotor. Karenanya, menjadi hal yang sangat penting dan perlu dipegang oleh semua masyarakat adalah rasa saling menghormati antar pengguna jalan.
“Kita menggunakan jalan itu bersama, sadari bahwa jalan itu milik kita semua. Pejalan kaki melalui trotoar, untuk sepeda lewat jalur sepeda, untuk motor lewat jalurnya sendiri,” demikian Anies.
KOMENTAR ANDA