ATLET para-renang putri Indonesia Mutiara Cantik Harsanto mempersembahkan medali emas di nomor 100 meter gaya dada putri SB9 dalam ASEAN Para Games 2023 di Kamboja. Medali emas yang diperoleh Mutiara ini turut mengokohkan posisi Indonesia di peringkat pertama perolehan medali sementara pada 4 Juni 2023.
Mutiara kini tampil berhijab. Tahun lalu, ketika ia meraih medali emas ASEAN Para Games 2022 di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putrid S-9, ia bernazar untuk mencukur habis rambutnya.
Sebagai anak dari anggota TNI Angkatan Laut, Mutiara sudah diwajibkan untuk bisa berenang sejak usia TK, dan fokus mengikuti klub saat duduk di bangku kelas 2 SD. Orang tua ingin kondisi Mutiara selalu sehat dengan berenang, bahkan terselip harapan bahwa kondisi tangannya bisa menjadi lebih baik dengan berenang. Ya, Mutiara memang dilahirkan dengan kondisi tangan kanan yang tidak normal.
Menurut sang ibu, Eka Hartanti, kepercayaan diri dalam diri putrinya tumbuh karena sejak kecil Mutiara tidak mendapat perlakuan berbeda dari saudaranya. Bisa dikatakan bahwa pola pengasuhan yang ‘sederhana’ itu ternyata berperan besar dalam mendidik mental Mutiara untuk pantang menyerah.
Sesuai nama yang diberikan, Mutiara Cantik Harsanto, kedua orang tuanya ingin menegaskan bahwa setiap anak perempuan dilahirkan cantik terlepas dari keterbatasan fisik yang dimiliki.
Ketika usianya masih 12 tahun, Mutiara berhasil memecahkan rekor renang nomor pertandingan 50 meter gaya dada putri di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV Jawa Barat tahun 2016. Catatan waktunya 44 menit 87 detik bahkan mengalahkan atlet Myanmar yang ikut ASEAN Para Games.
Di keikutsertaannya yang pertama, Mutiara tak hanya memecahkan rekor ASEAN tapi juga dua rekor Peparnas. Mutiara yang kala itu masih duduk di bangku kelas 6 SD meraih 3 medali emas, dan itu membuatnya sangat bangga sekaligus terharu. Ia merasa bahagia karena bisa membuat bangga kedua orang tuanya.
Mengutip Rappler, karier renang gadis asal Nganjuk, Jawa Timur ini dimulai dari sebuah klub tempatnya berlatih bersama sang kakak. Keterbatasan di tangan kanan tidak membuat Mutiara gentar saat berlatih bahkan saat bertanding melawan teman-teman yang memiliki fisik lengkap.
Mutiara mulai mengikuti lomba renang disabilitas di tahun 2015. Mengikuti kejuaraan antarpelajar di Nganjuk, Mutiara sukses meraih tiga medali emas. Sejak itulah ia melaju ke kejuaraan tingkat nasional hingga ke tingkat regional.
Diakui Mutiara, dulu ia sempat merasa minder dengan kondisinya. Tapi lambat laun, kepercayaan dirinya tumbuh seiring prestasi demi prestasi yang ia torehkan dalam olahraga renang. Ia selalu memotivasi teman-teman seusianya untuk terus bersemangat meraih cita-cita.
Semoga Mutiara bisa berlaga di Paralimpiade yang merupakan cita-citanya.
KOMENTAR ANDA