DEPRESI adalah gangguan mental yang membuat seseorang merasa begitu sedih dan kesepian. Kondisi ini bisa membuat rutinitas seseorang terganggu.
Menurut laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, depresi adalah gangguan mental yang membuat penderitanya mengalami perubahan suasana hati tidak menentu.
Penderita depresi umumnya akan merasa sedih dan khawatir dalam waktu yang cukup lama. Mereka juga mudah frustasi, mengalami perubahan pola makan, cepat lelah, tidak bersemangat untuk menjalani aktivitas, hingga munculnya pikiran untuk bunuh diri. Oleh sebab itu, depresi dianggap sebagai gangguan mental yang membahayakan apabila tidak segera diatasi.
Lantas, benarkah gangguan tidur adalah gejala depresi? Ya, gangguan tidur adalah salah satu gejala depresi yang banyak dirasakan penderitanya.
Hal itu juga diungkapkan dalam Health bahwa banyak orang mendatangi psikolog untuk berkonsultasi tentang gangguan tidur dan rasa pusing yang dialami.
Nah, gangguan tidur dan depresi ternyata memiliki hubungan timbal balik. Gangguan tidur bisa menyebabkan depresi dan sebaliknya, depresi juga bisa menyebabkan gangguan tidur.
Bahkan, depresi menjadi salah satu penyebab insomnia kronik yang dialami banyak orang. Orang yang mengidap insomnia sebelum memperoleh diagnosis depresi bahkan bisa meningkatkan risiko terserang gangguan mental ini.
Menjalankan gaya hidup sehat secara disiplin menjadi salah satu kunci untuk menghindari depresi maupun gangguan tidur. Jika kita konsisten memprioritaskan gaya hidup sehat, kita akan bisa meminimalkan keduanya.
KOMENTAR ANDA