Kabut pekat selimuti Jakarta dalam beberapa hari terakhir/Net
Kabut pekat selimuti Jakarta dalam beberapa hari terakhir/Net
KOMENTAR

POLUSI udara di Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan. Bayangkan saja, langit Jakarta tampak begitu cerah tetapi sangat berkabut dan pekat. Kondisi itu disebabkan asap dari knalpot kendaraan yang lalu lalang di jalanan ibukota.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengatakan, langit berkabur bisa karena banyak faktor, seperti polusi dan mendung. Walau begitu, Humas DLH DKI Jakarta Yogi Ikhwan, tidak menampik soal kualitas udara di Jakarta yang memang harus diperbaiki.

“Dari data teknis, 67 persen polusi di udara disebabkan oleh kendaraan pribadi. Jadi, coba masyarakat mulai beralih ke transportasi publik massal. Dan segera lakukan uji emisi pada kendaraan Anda,” kata Yogi mengutip Kumparan, Senin (5/6).

Pempro DKI Jakarta sendiri saat ini sudah memiliki tiga alat pemantau kualitas udara baru dengan standara reference grade dan pemutakhiran peralatan di empat lokasi pemantau.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, peralatan tersebut akan memberikan data lebih akurat terkait polusi udara lokal. Fasilitas ini merupakan hasil kemitraan antara Pemprov DKI dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia di bawah program Clean Catalyst.

Tiga peralatan pemantau kualitas udara baru ini akan dipasang secara bertahap di area-area yang belum memiliki cakupan pemantauan kualitas udara yang memadai. Misalnya, di daerah dekat kompleks industri dan daerah perairan untuk mengambil data dasar dari laut.

Lokasi-lokasi yang menjadi kandidat misalnya Kantor Walikota Jakarta Barat, Kantor Walikota Jakarta Timur, dan area pelabuhan yang mencakup gedung IPC Pelindo di Jakarta Udara.

Selain itu, kemitraan ini juga akan meningkatkan empat peralatan pemantau di daerah pemukiman di Jakarta Utara, Timur, Barat dan Selatan. Peralatan baru ini akan mengukur tingkat particulate matter (PM), partikel kecil yang dapat terhirup dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Namun, sebelum itu semua terpakai, ada baiknya masyarakat terus menjaga kesehatan dengan:

  • Hindari olahraga di luar ruangan. American Lung Association menganjurkan untuk olahraga di pusat kebugaran atau sekadar berjalan kaki di mal. Batasi pula waktu bermain anak di luar ruangan.
  • Pertimbangkan menggunakan air purifier. Pemurni udara ini dapat meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan. Harvard Health Publishing menyarankan memilih air purifier dengan angka clean air delivery rate yang tinggi, sesuai dengan ukuran ruangan.
  • Jangan melepas masker. Baik masker medis maupun non media memiliki manfaat yang sama, apalagi jika pemakaiannya benar. Namun untuk kondisi udara yang sangat buruk, disarankan untuk memakai masker N95 atau N99.
  • Hirup uap air. Mengutip Times of India, menghirup uap air membantu merilekskan saluran napas dan membantu tubuh mengeluarkan substansi atau partikular berbahaya.
  • Tambah asupan vitamin C dan asam lemak omega. Keduanya akan bahu membahu menjaga sistem imun dan melawan radikal bebas.

Yuk, mulai sadar polusi dengan meninggalkan sementara kendaraan pribadi Anda untuk beralih ke angkutan massal.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News