Kenali gangguan irama jantung pada anak/Net
Kenali gangguan irama jantung pada anak/Net
KOMENTAR

JANTUNG bisa berdetak lebih cepat saat anak aktif berkegiatan atau sedang panik dan kaget. Tetapi, anak juga bisa mengalami perubahan ritme detak jantung akibat suatu penyakit yang disebut aritmia. Sudahkah Bunda mengenali gangguan irama ini?

Pada pekan Irama Jantung Sedunia yang dirayakan pada 7-13 Juni 2023, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencoba untuk mengenalkan betapa kesehatan jantung anak sangatlah penting. Laju jantung merupakan salah satu indicator kelainan jantung pada anak.

Ada dua cara mengetahui irama jantung, yang paling praktis adalah menggunakan pulse oksimeter dan kedua menghitung manual.

Untuk menghitung manual, Bunda cukup menempatkan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis pada pergelangan tangan bagian dalam yang dilewati pembuluh darah arteri. Tekan bagian tersebut sampai merasakan denyut nadi. Kemudian, hitung denyut nadi selama 60 detik (1 menit).

Untuk mengenali gejala atau tanda aritmia, biasanya anak yang lebih besar akan memberitahu saat ia mengalami pusing atau jantung berdebar kencang. Sementara pada bayi atau balita, bisa dilihat dari perubahan kulit yang biasanya lebih pucat.

Gejalanya biasanya adalah anak terlihat lemah dan lelah, merasa pusing, pingsan, wajah menjadi pucat, nyeri dada, jantung berdetak cepat atau melambat, keringat berlebih, sesak napas, hingga (pada bayi) susah makan.

Ada banyak hal yang menyebabkan kelainan irama ini. Kumpulan sinyal listrik pada jantung, yang disebut sebagai simpul sinus (terletak pada atrium kanan), berfungsi agar jantung berdetak dengan kecepatan normal dan konsisten.

Namun, ada kalanya sinyal listrik ini tidak “berkomunikasi” dengan baik, sehingga menjadi penyebab aritmia pada anak.

Penyebab lainnya adalah kelainan sejak lahir, keturunan, infeksi, reaksi terhadap penyakit, emosi, perubahan struktur jantung, atau ketidakseimbangan kadar kimiawi.

Ada pula kondisi tertentu yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami aritmia, yaitu:

  • Penyakit arteri koroner, operasi jantung, hingga masalah lainnya.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Penyakit jantung bawaan.
  • Memiliki masalah tiroid, seperti kelenjar yang aktif atau kurang aktif.

Gangguan irama jantung ini tidak bisa disepelekan, karena tidak menutup kemungkinan terjadi komplikasi pada si kecil. Komplikasi itu dapat berupa kerusakan otak, ginjal, paru-paru, hati, serta organ lain. Kemudian gagal jantung, gumpalan darah, stroke, hingga kematian mendadak.

Bunda, ada baiknya mulai belajar untuk memperhatikan gangguan irama ini pada si kecil. Jika terjadi hal yang berbeda pada irama tersebut, jangan panik, segera bawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan tindakan yang tepat.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health