MENTERI Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan protes terkait sikap tidak profesional Saudia Airlines melayani keberangkatan jemaah haji Indonesia saat bertemu Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah Al-Amudi, Jumat (9/6/2023).
Dubes Faisal menyesalkan sikap Saudia Airlines terkait keterlambatan penerbangan serta perubahan kapasitas tempat duduk jemaah haji.
“Kami sangat menyesal atas kejadian (perubahan jadwal dan kapasitas kursi penumpang) ini. Tadi pagi telah datang (pihak berwenang) dari Arab Saudi untuk merespons cepat kejadian ini,” ujarnya, seperti dalam keterangan pers Kemenag.
Kementerian Agama RI sebelumnya berharap otoritas Arab Saudi dapat mengevaluasi manajemen Saudia Airlines yang dirasa tidak bersikap profesional di musim haji tahun ini, terutama mereka yang bertanggung untuk pemberangkatan jemaah asal Indonesia.
Sepanjang gelombang pertama pemberangkatan haji pada 24 Mei hingga 7 Juni 2023, Saudia Airlines sering mengubah kapasitas tempat duduk dan menggeser waktu penerbangan yang telah ditentukan sebelumnya. Perubahan tersebut diputuskan sepihak dan secara mendadak, tanpa persetujuan Kementerian Agama RI.
Dubes Faisal berjanji pihaknya segera melakukan langkah-langkah guna menyelesaikan permasalahan ini.
“Kerajaan Arab Saudi berprinsip bahwa pelayanan jemaah haji tidak boleh terganggu. Bagi kami, jemaah haji bukan sekadar penumpang pesawat, melainkan para tamu Allah yang harus dilayani sebaik-baiknya,” kata Dubes Arab Saudi untuk Indonesia.
Lebih lanjut, Dubes Faisal memaparkan bahwa Arab Saudi tidak ingin ada jemaah yang berangkat ke Tanah Suci diliputi rasa kecewa dan marah. Jemaah haji Indonesia terutama para lansia, disebut Dubes Faisal sebagai keluarga Kerajaan Arab Saudi.
Kedutaan Besar Arab Saudi di Indonesia selalu berkomunikasi dengan pengelola transportasi di negaranya agar memberikan layanan terbaik, tidak hanya berorientasi pada keuntungan materi.
Dubes Arab Saudi untuk Indonesia berharap permasalahan Saudia Airlines dapat segera diatasi dan tidak terulang lagi. Jangan sampai urusan pemberangkatan jemaah haji mengganggu keharmonisan hubungan kedua negara.
“Tahun ini kami merasa tersanjung bisa mengangkut jemaah Indonesia yang sangat banyak hingga mencapai ratusan ribu jemaah haji,” tegas Dubes Faisal.
“Kami tidak mau membuat marah siapa pun, kami siap dipanggil. Untuk semua urusan terkait pelaksanaan ibadah haji, kami terbuka, bahkan telepon kami selalu on,” imbuh Dubes.
Terkait respons Dubes Faisal, Menag Yaqut meminta pihak Arab Saudi sama-sama proaktif membangun kelancaran komunikasi selama masa operasional haji. Termasuk, memberitahukan lebih awal jika terjadi perubahan jadwal penerbangan.
KOMENTAR ANDA