SEMUA negara pasti setuju bahwa biaya membesarkan anak tidak pernah murah. Namun, beberapa negara di dunia memang sudah terkenal dengan tingkat biaya hidupnya yang tinggi, termasuk juga dengan biaya membesarkan anak.
Dalam studi terbaru, Jefferies (JEFF) YuWa Population Research Institute, institusi penelitian yang didirikan Liang Jianzhang, profesor ekonomi di Universitas Peking, dan Ren Zeping, kepala ekonom di Soochow Securities, menggunakan persentase PDB atau Produk Domestik Bruto sebagai tolok ukur mahal atau tidaknya anggaran membesarkan anak dalam setiap negara.
Berdasar studi tersebut, inilah 3 negara teratas yang menempati urutan negara termahal dalam membesarkan anak.
1. Korea
Melansir ABS-CBN, Korea Selatan menempatkan posisi teratas dalam urutan negara termahal di dunia untuk membesarkan anak. Dengan biaya mencapai 7,79 kali produk domestik bruto (PDB) per kapita, menurut sebuah laporan dari Chosun Ilbo, sebuah media lokal Korea Selatan, hasil kisaran biaya untuk membesarkan anak hingga usia 18 tahun di Korea Selatan hampir mencapai KRW365 juta atau setara 4 miliar rupiah.
Anggaran terbesar masyarakat Korea Selatan dalam membesarkan seorang anak adalah anggaran pendidikannya. Bagi para orang tua di Korea nilai eksakta, terutama bahasa Inggris dan matematika sangat penting hingga biaya les atau bimbel di luar sekolah bahkan bisa lebih tinggi dari biaya sekolah umum biasa.
Pada tahun 2022, orang tua di Korea bisa menghabiskan KRW 26 triliun atau setara 297 triliun rupiah untuk biaya les tambahan di luar jam sekolah, yang mana berarti setiap anak bisa mengeluarkan biaya sekitar KRW524.000 atau 6 juta rupiah setiap bulan.
2. China
Menyusul Korea Selatan, China berada di urutan ke-2 negara termahal dalam biaya membesarkan anak, dengan angka 6,9 kali PDB per kapita.
Melansir CNN, dengan angka ini, berarti untuk membesarkan seorang anak hingga 18 tahun di China, ayah bunda membutuhkan biaya sekitar Rp 1,1 miliar, beserta tambahan sekitar Rp322 juta lagi untuk melanjutkan pendidikannya sampai ke perguruan tinggi.
Studi terbaru juga menunjukkan bahwa biaya pengasuhan anak hingga dewasa di kota-kota besar seperti Shanghai dan Beijing adalah yang tertinggi, masing-masing lebih dari 1 juta yuan dan 969.000 yuan atau sekitar 2 miliar rupiah.
Sedangkan, Kawasan Otonom Tibet memiliki biaya pengasuhan anak terendah di negara itu, dengan 293.000 yuan atau setara dengan 611 juta rupiah.
3. Jerman
Selanjutnya, Jerman mengikuti China dalam urutan negara termahal dalam membesarkan anak. Anggaran membesarkan anak di Jerman adalah 3,64 kali dari PDB per kapita negaranya. Melansir Earthweb, orang tua di Jerman harus membayar sekitar $8.500 per tahun untuk biaya pengasuhan anak, ini berarti sekitar 126 juta jika dikurs ke dalam rupiah.
Mahalnya anggaran dalam membesarkan seorang anak berbanding lurus dengan menurunnya minat masyarakat untuk memiliki anak. Seiring meningkatnya pengeluaran untuk anak-anak, jumlah anak yang lahir pada negara-negara tersebut bergerak ke arah sebaliknya (makin sedikit).
Berdasarkan angka yang dirilis di bulan Maret pada penelitian yang sama menunjukkan bahwa tingkat rata-rata kesuburan pada negara-negara dengan beban ekonomi tinggi tersebut hanya mencapai 0,78. Artinya untuk setiap 100 wanita, hanya sekitar 78 bayi yang akan lahir.
YuWa Population Research Institute menyarankan agar pemerintah pada negara-negara tersebut segera membuat kebijakan untuk mengatasi krisis populasi di tingkat nasional.
Nah, bagaimana Sahabat Farah, berminat tinggal dan membesarkan anak di tiga negara tadi?
KOMENTAR ANDA