NASA memperingatkan adanya potensi internet apocalypse (kiamat internet), yaitu situasi tidak dapatnya internet diakses karena satelit dan kabel listrik yang terhubung dengan internet mengalami gangguan yang disebabkan oleh adanya badai matahari.
Space Weather Live pernah memprediksi bahwa badai matahari akan menghantam Bumi.
Peneliti Astronomi Pusat Riset Antariksa Badan Risen dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, ada sejumlah dampak dari terjadinya badai matahari.
Dampak tersebut bisa berupa gangguan pada kondisi lapisan atmosfer bumi, gangguan teknologi di luar angkasa, dan kiamat internet.
“Badai matahari, terutama yang ekstrem, bisa menyebabkan suatu fenomena yang dikenal dengan nama kiamat internet. Akibatnya, banyak orang akan kesulitan untuk terhubung ke internet,” jelas Andi.
Kesulitan tersebut, maksudnya masyarakat bernar-benar tidak bisa mengakses internet sama sekali. Masalah ini bisa terjadi selama beberapa minggu, bahkan hingga berbulan-bulan lamanya.
“Jika superstorm alias badai ekstrem terjadi, akan muncul badai geomagnetik di badan atmosfer Bumi, sehingga partikel magnetik berenergi tinggi, baik proton maupun elektron, akan masuk ke permukaan bumi,” lanjut Andi.
Infrastruktur Bumi yang belum siap menghadapi superstorm dengan punculnya badai ekstrem ini. Wilayah berlintang tinggi seperti Inggris dan Amerika Serikat, akan lebih rentan terkena fenomena ini.
“Setelah kedua wilayah tersebut merasakan dampaknya, bisa jadi efek dari superstorm ini akan merambah ke wilayah lain di muka Bumi, tetapi tidak sekuat ketika di lintang tinggi,” ucapnya.
Menanggapi ini, Parker Solar Probe NASA telah memulai misi untuk mencegah potensi kiamat internet yang disebabkan oleh badai matahari dengan melakukan penyelidikan. Sehingga, hasilnya dapat membantu peneliti memahami mekanisme di balik angin matahari.
Dengan upaya tersebut, para ilmuwan berharap dapat memprediksi dan mengurangi dampak badai matahari, yang dapat merusak jaringan komunikasi hingga menghancurkan seluruh internet di dunia.
KOMENTAR ANDA