Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

ORANG tua yang hendak memasukan anak balitanya ke sekolah formal sejak dini rupanya harus memahami terlebih dulu kondisi si anak sebelum mendaftarkan sekolah.

Terutama mengenalkan berbagai macam kegiatan kepada anak, agar menemukan minatnya. Hal ini dilakukan supaya anak nantinya ikut sekolah tidak cepat bosan dan bisa mengikuti pelajaran dari sekolah.

“Perlu mengenalkan segala macam kegiatan ke anak, jadi enggak cuma itu-itu aja,” kata Montessori & Certified Positive Discipline Parents Educator, Damar Wijayanti mengutip Antara, Selasa (13/6). 

Selain itu, menurut dia juga perlu ada variasi, karena setiap orang memiliki cara belajarnya beda-beda.

“Dengan variasi itu yang dia serap lebih optimal,” ujarnya.

Ada baiknya, menurut Damar keinginan harus berasal dari anaknya sendiri untuk mengikuti kegiatan sekolah. Sehingga memiliki dorongan yang kuat dalam belajar.

Selain itu, lanjutnya, Orang tua juga perlu menyiapkan stimulus sensorik dan motorik sebelum anak memasuki sekolah.

“Mempersiapkan anak masuk sekolah, tidak hanya soal mencari tempat dengan akreditas bagus saja,” ungkapnya.

Namun, dikatakan Damar, peran orangtua harus mempersiapkan secara menyeluruh baik dari jarak sekolah dengan rumah, kualitas dan kuantitas pengajar, peraturan hingga kurikulumnya.

“Kalau anak enggak siap masuk sekolah, dia akan kewalahan,” terangnya.

Bahkan, dirinya melihat ada ketidaksenangan anak  saat pulang sekolah karena ada unsur keterpaksaan pada diri anak.

“Tapi malah stres, akhirnya waktu mainnya berkurang karena dia harus mengelola stresnya, waktu belajarnya juga bisa berkurang,” pungkasnya.

Dirinya menambahkan, perasaan ketakutan anak akan keamanan di sekolah juga harus jadi pertimbangan orang tua. Sebab, perasaan terancam dapat menghambat kemampuan belajarnya.

“Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda, sehingga tidak bisa disamakan dengan anak lain,” jelasnya.

Oleh karena itu, menurut dia, penting bagi para orang tua untuk memasukkan anak ke sekolah yang sesuai dengan karakternya.

“Anak yang sudah mampu mengelola emosinya berarti sudah siap untuk bersekolah,” imbuhnya.




POLYTRON Memperkenalkan Kitchenmate Oven Listrik

Sebelumnya

Intip Resep Rahasia di Balik Empuknya Singkong Keju

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Family