INDONESIA secara keseluruhan memasuki masa pancaroba dari musim penghujan ke musim kemarau. Ancaman nyamuk dengue menjadi ancaman bagi manusia di saat bumi mengalami suhu panas.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merilis NYAMUK dengue penyebab demam berdarah (DBD) kembali menjadi ancaman publik.Masyarakat diminta untuk selalu waspadai serangan gigitan nyamuk ini.
"Dari kebiasaan kita, memberantas perkembangbiakan nyamuk tersebut dilakukan dengan carai pengasapan atau fogging," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Imran Pambudi.
Namun menurut dia, cara demikian (fogging:red) tidak serta merta efektif menghilangkan keberadaan sarang nyamuk dengue.
“Yang harus dilakukan adalah pemberantasan sarang nyamuk secara massal, berkesinambungan dan kalau endemis, ini harus dilakukan sepanjang tahun,”ujarnya.
Pemberantasan nyamuk, lanjutnya, dianggap tidak hanya berdampak sesaat, tetapi juga berefek kepada merugikan kesehatan manusia yang terhirup asap dari fogging tersebut.
"Fogging sangat mencemari lingkungan dan mencemari manusia. Fogging juga dapat membuat nyamuk malah menjadi resisten atau kebal,"terangnya.
Dirinya juga menyebutkan cara lain agar nyamuk dengue bisa ditangkal dengan lewat vaksin dengue.
Di mana, dirinya melihat menjadi salah satu intervensi yang efektif dalam penanggulangan dengue di Indonesia.
"Untuk sekarang tersedia dua jenis vaksin yang sudah mempunyai izin edar dari BPOM dan beredar di pasaran yaitu vaksin Dengvaxia dan vaksin Qdenga,"imbuhnya.
Dikatakan Imran, instansi kesehatan telah bekerja sama dengan Direktorat Imunisasi dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) melalui program memasukkan vaksin ini ke dalam vaksin program atau imunisasi dasar lengkap.
Selain itu, dirinya menyebutkan bahwa pemerintah mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dan institusi untuk mencegah terjadinya DBD, terutama dalam hal pemberantasan sarang nyamuk secara global.
Salah satu pemberantasan sarang nyamuk, lanutnya, bisa dilakukan dengan 3M plus. Di mana partisipasi masyarakat diminta rutin untuk menguras dan menyikat, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas.
"Plusnya adalah bagaimana mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk dengue seperti menanam tumbuhan pengusir nyamuk,"tutupnya.
KOMENTAR ANDA