@zarahsultanamp
@zarahsultanamp
KOMENTAR

NAMA Zarah Sultana dikenal sebagai politikus muda yang terpilih sebagai anggota parlemen dari Partai Buruh. Zarah mewakili daerah pemilihan Conventry South.

Lahir pada 31 Oktober 1993, di West Midlands, Inggris, Zarah Sultana lahir dari keluarga muslim keturunan Pakistan dan Kashmir. Kakeknya bermigrasi dari Kashmir ke West Midlands pada era 1960an karena alasan kemiskinan. 

“Kakek saya adalah salah satu dari pekerja yang menjadikan kawasan ini sebagai pusat industri motor yang berkembang pesat,” cuitnya dalam akun Twitter @zarahsultana. 

Tumbuh sebagai remaja, Zarah mulai tertarik politik saat duduk di bangku sekolah menengah atas. Dia suka menyaksikan debat-debat politik di televisi. Dia juga tertarik dengan dunia aktivis dan gerakan sosial.

Saat kuliah di University of Birmingham, dia bergabung dengan Serikat Mahasiswa Nasional Inggris Raya alias National Union of Student (NUS), sebuah konfederasi organisasi mahasiswa dan pelajar terbesar di seluruh Inggris Raya.

Tahun 2011, saat usianya baru 17 tahun, dia memilih bergabung dengan Partai Buruh. Namun, dia lebih banyak aktif di Pemuda Buruh (Young Labour), sayap pemuda partai Buruh yang beranggotakan anak-anak muda usia 14-26 tahun.

Hingga pada 2015, sebuah revolusi internal mengubah kepemimpinan partai Buruh. Jeremy Corby, yang mewakili sayap kiri militan di partai, berhasil terpilih sebagai Ketua Partai Buruh. Di mata Zarah, Corby adalah suara bagi kaum tertindas

Sayang, di bawah Corby, nasib partai Buruh tak begitu membaik. Kendati keanggotannya meningkat, tetapi mereka berkali-kali kalah di Pemilu. Kalah di referendum Brexit, kalah juga di pemilu 2017 dan 2019.

Di Pemilu 2019, partai Buruh bukan hanya harus merelakan Boris Johnson menduduki kursi Perdana Menteri. Mereka juga kehilangan suara dan kursi yang signifikan.

Beruntung, di tengah keterpurukan itu, ada bintang muda yang bersinar terang. Seperti politisi milenial pada umumnya, Zarah sangat aktif di media sosial. Di Twitter, pengikutnya mencapai 137,8 ribu orang. Di Instagram, pengikutnya mencapai 68,4 ribu orang. Di TikTok, dia punya 98,3 ribu pengikut.

Ia aktif menulis dan tulisannya banyak dipublikasikan dalam media mulai dari Tribune, Metro, Guardian, hingga The Huffington Post.

Zarah dikenal sebagai seorang politikus muda idealis yang konsisten memperjuangkan nasib kaum minoritas yang selalu terpinggirkan. Dan kritik tajamnya tidak pandang bulu.

Ia pernah dengan lantang menentang majunya Rishi Sunak menjadi Perdana Menteri. Dia mengatakan Rishi adalah anggota parlemen super kaya dan eksklusif yang tidak pernah memahami sulitnya menjadi warga negara ‘rata-rata’.

Zarah bahkan mengatakan sekalipun dia (Rishi) ‘berkulit cokelat’ tapi bukan berarti kehidupan masyarakat minoritas di Inggris menjadi lebih baik.

Kampanye Zahra juga dipenuhi kata-kata tegas. Saat para anggota parlemen meminta kenaikan gaji, dia bersuara paling keras menentangnya. Dia mengatakan bahwa 20 persen dari gajinya disumbangkan ke Foodbank, untuk memberi makan masyarakat miskin. Zahra mengatakan dia tak ingin semakin banyak orang menjadi miskin di Inggris yang merupakan salah satu negara terkaya di dunia.

“Saya ingin menjadi bagian dari politik yang berdiri tegak membela rakyat. Saya bukan anggota parlemen yang memiliki pekerjaan ganda demi memperkaya diri, saya juga bukan politikus yang mendapat kucuran donasi dari para miliarder. Namu saya hanya bisa memperjuangkan kesejahteraan rakyat jika Anda semua memberi dukungan untuk saya,” ujar Zarah dalam video yang diunggah di media sosialnya, @zarahsultanamp.

Menariknya, di balik ketegasan sikap Zarah sebagai politikus Partai Buruh, Zarah merupakan penggemar berat. Di Spotify, dia menaruh BTS di nomor urut #1 daftar “my top artist”, selain Taylor Swift, One Direction, Lewis Capaldi, dan Halsey.




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women