ANIES Baswedan mengapresiasi pencapaian Muhammad Fauzi saat ia menjadi penguji hasil karya disertasi doktor Fauzi (12/6/2023). Dosen fotografi Universitas Esa Unggul ini berkreasi melalui bahasa isyarat dengan tangan sebagai subyek untuk dijadikan fokus, menggunakan fotografi untuk mengungkapkan Bahasa.
“Sebuah kehormatan bisa menjadi penguji dan melihat dari dekat karya-karya fotografi isyarat yang menjadi karya disertasi Doktor Muhammad Fauzi di Teater Besar Institut seni Indonesia Surakarta. Promovendus Fauzi merupakan salah satu teman tuli yang telah menunjukkan kepada kita, bahwa yang dibutuhkan oleh penyandang disabilitas adalah kesetaraan kesempatan. Ketika itu ada, maka mereka akan berprestasi, menghasilkan karya yang luar biasa, dan hal tersebut ditunjukkan dengan pencapaian Mas Fauzi, yang mendapatkan pengakuan dari Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai Penyandang Disabilitas Pertama Peraih Gelar Doktor dalam Seni Fotografi,” ungkap Anies melalui akun Twitter @aniesbaswedan (13/6/2023).
Bagi Anies, ini bukan hanya soal pencapaian tentang karya, melainkan juga semangat, kerja keras, keberanian, keuletan, dan kekuatan yang dimiliki Fauzi untuk mengejar cita-cita di tengah keterbatasan yang dimilikinya.
Tidak hanya memuji sosok Fauzi, Anies juga tidak melupakan peran besar orang yang berada di balik keberhasilan Fauzi untuk berada di posisinya saat ini.
“Apresiasi setinggi-tingginya untuk orang tua Mas Fauzi yang telah mendidik beliau menjadi tangguh dan berprestasi, dan juga apresiasi untuk ISI Surakarta atas kesempatan dan kesetaraan dalam jenjang pendidikan bagi teman-teman penyandang disabilitas. Kita berharap capaian Mas Fauzi ini menjadi pembuka bagi teman-teman disabilitas lain untuk mengembangkan kompetensi diri dan memukau semua melalui karya-karyanya.”
Melihat sosok Muhammad Fauzi dan pencapaian yang ditorehkannya, kita semakin optimis untuk bisa mewujudkan Indonesia ramah disabilitas, bukan hanya dalam perlakuan di tempat-tempat umum, melainkan juga dalam pemberian kesempatan untuk berkarya dan berprestasi di berbagai bidang.
Kita melihat bagaimana perjuangan para atlet Para Games mencetak hattrick sebagai Juara Umum ASEAN Para Games 2023 di Kamboja dan menambah semerbak harum nama Indonesia di kancah regional. Maka sudah sepantasnya kita memberi kesempatan yang sama untuk mereka mengembangkan diri di berbagai bidang lainnya dan menghalau segala bentuk diskriminasi.
KOMENTAR ANDA