MEMASUKI musim kemarau, udara polusi Jakarta rupanya semakin parah dan tidak sehat. Hal ini terlihat dari data indeks kualitas udara IQAIR. Di mana data ini sering berada di angka 100 gram per meter kubik.
Ahli Epidemiologi dr Dicky Budiman menuturkan, hutan kota menjadi salah satu solusi agar mampu menyerap polutan penyebab polusi.
"Namun adanya hutan kota juga perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan transportasi umum yang ramah lingkungan," katanya.
Selain itu, dirinya juga mengajak agar masyarakat meningkatkan kapasitas transportasi publik ramah lingkungan. Ini pendekatan yang short term untuk wilayah perkotaan.
"Meningkatkan akses dari dan kenyamanan akan mendorong orang pakai transportasi publik," ujarnya.
Lalu menurut dia, dengan beralihnya masyarakat menggunakan transportasi berbahan bakar minyak untuk pindah ke listrik, juga menjadi solusi pencegahan polusi menjadi baik.
Dikatakan Dicky, dengan menggunakan listrik dapat mengurangi emisi yang berkontribusi pada polusi udara.
"Secara drastis bisa mengurangi emisi," pungkasnya.
Tapi dirinya mengingatkan efektivitas dari pendekatan ini akan sangat bergantung pada sumber listriknya. Penggunaan sepeda dan perbanyak jalur jalan kaki lebih menyehatkan dan bisa mengurangi polusi udara.
"Adanya regulasi soal emisi kendaraan standar bisa menjamin yang lalu lalang itu ramah lingkungan," jelasnya.
Dia juga menyebutkan dengan menggunakan strategi risiko, pemerintah lebih bisa menyampaikan informasi pendekatan atas pemahaman masyarakat. Melakukan sosialisasi dan literasi terkait polusi udara, dampak, dan langkah mengatasinya.
KOMENTAR ANDA