Salah satu kamar yang disiapkan untuk para jemaah haji/Net
Salah satu kamar yang disiapkan untuk para jemaah haji/Net
KOMENTAR

KEBANYAKAN dari Jemaah haji berangkat bersama pasangannya. Namun setelah sampai di penginapan, mereka harus dipisah kamar hotel. Namun, terkadang beberapa di antaranya suka memesan kamar barokah. Pertanyaannya, apakah kamar barokah itu?

Kamar barokar ternyata merupakan istilah untuk kamar hotel khusus pasangan suami istri yang hendak berhubungan intim selama berada di Arab Saudi. Tentu saja, waktu yang diperbolehkan untuk berhubungan inti mini adalah d luar pelaksanaan ibadah umroh dan haji.

Bila semua ibadah haji dan umroh selesai, maka semua larangan gugur dan dipersilahkan untuk berhubungan suami istri.

Sayangnya, penyelenggara perjalanan haji biasanya tidak menyiapkan kamar barokah khusus untuk pasangan suami istri ini. Alasannya adalah keterbatasan hotel di Arab Saudi, apalagi di musim haji seperti sekarang ini. Semua kamar telah terisi penuh alias full booked.

Dan ternyata, memang kamar tersebut tidak disediakan pula secara khusus oleh pemerintah setempat. Jadi, bagaimana kamar barokah ini tercipta?

Terkait permintaah kamar barokah ini sempat diucapkan oleh Ketua Sektor 10 Misfalah Makkah, Arab Saudi, M Anshari. Dia mengaku menerima permintaan itu dari jemaah yang langsung mengirimkan pesan suara ke telepon selulernya.

“Iya, dia secara terang-terangan minta kamar barokah. Dia bilang, ‘Pak, kami masih produktif dan 40 hari di sini dan sedang ikhtiar untuk mendapatkan momongan’,” kata Anshari sambil tersenyum.

Anshari mengakui, hubungan seksual adalah kebutuhan dasar bagi pasangan suami istri. Namun sekali lagi, PPIH Arab Saudi belum bisa memenuhi permintaan tersebut.

“Jadi, kalau memang ada Jemaah yang memerlukannya, silahkan atur sendiri dengan kawannya (satu kamar). Misalnya, pas temannya sedang keluar kamar untuk waktu yang lama,” celotehnya.

Mengutip Detik, seorang jemaah bercerita kalau kamar tersebut bisa muncul atas persetujuan, kesepakatan, dan saling pengertian antar jemaah haji yang memang berada dalam satu kamar.

“Jadi, kami saling info saja, kalau kamarnya kami pinjam dulu. Nah, nanti teman satu kamar ini akan keluar, entah berbelanja atau apapun, dan jika sudah ‘aman’ mereka akan kembali. Nanti bergiliran saja,” kata dia.

Beruntung, dalam satu kamar itu disediakan kasur untuk masing-masing jemaah sehingga tidak terlalu risih juga jika ingin melakukan hubungan suami istri tersebut. Apalagi, ada connecting door, sehingga dirasa cukup aman.

Wah, ada-ada saja, ya!




Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Siap Mengkaji Ulang UN, Zonasi, Kurikulum Merdeka, dan Pertimbangkan Wajib Belajar 13 Tahun

Sebelumnya

Serah Terima Jabatan Menteri PPPA: Komitmen Melanjutkan Perjuangan Mewujudkan Indonesia “Rumah” Ramah Perempuan dan Anak

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News