ilustrasi gigitan rabies/net
ilustrasi gigitan rabies/net
KOMENTAR

PENYAKIT rabies mendadak ramai jadi perbincangan warga internet di media sosial. Bermula dari sebuah postingan seorang anak perempuan mendapat pertolongan pertama dari dokter saat diberi air minum di Kabupaten Buleleng, Bali. 

"Adek minum lagi ya," kata dokter yang membantu anak perempuan itu diposting akun @incess.erlatih. 

Dirinya mencoba merayu namun masih ditolak anak perempuan yang dipanggil dedek tersebut oleh orang tuanya. 

"Dedek aja yang minum," demikian ujarnya. 

Lalu apa penyebab dan ciri hewan yang bisa menularkan virus mematikan tersebut ke tubuh manusia?

Dilansir dari berbagai sumber menyebutkan, virus rabies sangat berisiko kematian bagi penderita. Rata-rata penyebab tertinggi dikarenakan gigitan hewan terinfeksi rabies. 

Selain itu, Rabies hanya menyerang mamalia (hewan berdarah panas dan berbulu). Selain anjing, rabies bisa menyerang kucing, monyet, kelelawar, rakun, dan kuda. Oleh karenanya, sebaiknya jauhi hewan yang terpapar rabies.

Gejala penyakit rabies biasanya bermula di masa inkubasi, periode prodromal, gangguan neurologis akut, dan merenggut nyawa yang menderita. 

“Dianjurkan setelah terkena gigitan hewan rabies, langsung mendapatkan pertolongan pertama dan penanganan medis segera," kata Unit Kerja Koordinasi Infekdi dan Penyakit Tropis IDAI, Novie Homenta.

Dia mengatakan, masa inkubasi merupakan masa dimana seseorang yang terkena gigitan anjing rabies belum menimbulkan gejala.

"Masa inkubasi berlangsung selama 35 hingga 65 hari, sampai munculnya gejala pertama. Hanya saja, ketika gejala telah muncul, biasanya penyakit rabies telah masuk ke kategori fatal,"jelasnya. 

Lalu, ketika memasuki periode Prodromal, pengidap penyakit rabies akan merasakan beberapa gejala awal, seperti demam tinggi, kecemasan berlebih, sakit tenggorokan, mual disertai muntah.

Pada tahap berikutnya, penderita mulai merasakan gangguan sistem saraf yang akut, seperti merasa kebingungan, resah, lebih agresif dan hiperaktif, mejang otot dan kelumpuhan mungkin terjadi, kesulitan bernapas, memproduksi lebih banyak air liur, takut dengan air (hydrophobia), kesulitan menelan hingga berhalusinasi.

Pada tahap terparah, orang yang mengalami gigitan hewan liar rabies hampir selalu akan memasuki fase koma. Namun sayangnya, koma akibat rabies seringkali berujung pada kematian hanya dalam hitungan jam. Kematian akibat rabies juga umumnya terjadi dari hari ke-4 hingga hari ke-7 setelah pertama kali muncul gejala.

Sementara itu, lembaga kesehatan dunia atau WHO mengatakan rabies merupakan penyakit virus zoonosis yang memengaruhi sistem saraf pusat. Begitu gejala klinis muncul, tingkat fatal bisa hampir 100 persen.

Oleh karena itu, sahabat Farah harus mengetahui seperti apa ciri dari hewan yang terkena virus mematikan ini: 
 
Hewan rabies bakal menunjukkan tingkah polah aneh seperti mengeluarkan air liur. Namun tidak semua hewan menunjukkan ciri seperti ini.

Secara umum, hewan rabies tidak dalam kondisi sehat, sulit menelan, air liur berlebihan, sangat agresif, perilaku menggigit objek imajinatif (fly biting) dan kebanyakan sulit bergerak atau lumpuh. 

"Pada kelelawar, hewan ini lebih banyak di tanah ketimbang bergelantung di pohon atau objek yang tinggi,"ungkapnya. 

Jika mengalami gigitan mamalia terkena rabies Sahabat Farah dianjurkan untuk tidak memberi obat merah, akan tetapi segera mencuci luka dengan sabun dan air mengalir ya.

 




Dukung Riset dan Publikasi Ilmiah, Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta Luncurkan Jurnal Yustisia Hukum dan HAM “JURNALIS KUMHAM”

Sebelumnya

Momen Unik yang Viral, Kebersamaan Presiden Prabowo dan Kucing Bobby Kertanegara di Istana

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News