ilustrasi sesak nafas /net
ilustrasi sesak nafas /net
KOMENTAR

TOKOH publik Desmon Junaidi Mahesa meninggal dunia di usia 57 tahun pada hari ini, Sabtu (24/6). Sehari sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina di Partai Gerindra ini masuk RS Mayapada dengan keluhan sesak nafas. 

"Kemarin sore beliau mengeluh sesak napas, lalu dibawa ke RS Mayapada Fatmawati,” kata Kerabatnya, Habiburokhman. 

Lalu apa itu keluhan Sesak napas?

Dilansir dari laman resmi unair, sesak nafas atau dyspnea kerap didasarkan pada kondisi kesulitan bernapas.

Dokter paru di Rumah Sakit UNAIR (RSUA) Alfian Nur Rosyid mengatakan sesak napas secara sederhana dapat dipantau setidaknya dari dua hal, yang kemudian menentukan perkiraan penyebab sesak dan tindakan yang harus dilakukan.

Sesak napas, menurut dia, didasarkan pada simptom dan sign. 

“Simptom adalah sesuatu yang dikeluhkan oleh seseorang, apa yang diutarakan oleh pasien kepada dokter atau tenaga kesehatan. Sign adalah tanda dari sesak napas, yang harus diperiksa secara objektif melalui pemeriksaan medis,” ujarnya. 

Secara sederhana simptom adalah keluhan yang sifatnya subjektif yang dirasakan oleh pasien. Sedangkan sign adalah tanda bahwa seseorang tersebut mengalami sesak napas dan bersifat objektif. 

Bagi yang mengeluhkan sesak nafas disarankan untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. Hal ini dilakukan pemeriksaan fisik (sign) dan dipastikan derajat sesak napasnya. 

Pada kondisi sesak napas yang berat, dibutuhkan oksigen tambahan untuk mencapai target saturasi oksigen diatas 95%.  

“Pasien yang mengalami sesak napas, disertai peningkatan frekuensi napas diatas 20 kali per menit dan saturasi dibawah 95%, harus segera diberikan suplementasi oksigen,” tutupnya.

 




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health