SEBANYAK 548 jemaah haji keluarga syuhada (para pejuang yang mati syahid) asal Palestina telah tiba di Arab Saudi pada Sabtu (24/6/2023). Mereka adalah jemaah haji yang menjadi bagian program tamu untuk haji dan umrah dari Kerajaan Arab Saudi.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud telah mengeluarkan perintah kerajaan yang mengundang 1.000 warga Palestina untuk melakukan haji tahun ini.
Ini merupakan bagian dari Program Penjaga Dua Masjid Suci untuk Tamu Haji bekerja sama dengan Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA).
“Keberlanjutan sikap dermawan terhadap jemaah haji Palestina yang menunaikan ibadah haji setiap tahun atas biaya Penjaga Dua Masjid Suci ini, datang sebagai penegasan kedalaman hubungan dan penghargaannya atas pengorbanan besar yang dilakukan oleh rakyat Palestina. ," kata Syekh Dr. Abdullatif bin Abdulaziz Al Sheikh, dilansir The National News (23/6/2023).
Sementara itu, Menteri Wakaf dan Urusan Agama Palestina Hatem al-Bakri memuji undangan dari Raja Arab Saudi tersebut.
“Dukungan Arab Saudi untuk Palestina sangat besar di segala bidang, terutama dalam melayani dan merawat para jemaah,” ujarnya mengutip SPA.
“Ini berdampak besar pada keluarga para syuhada, tahanan, dan terluka di Palestina, dan berada dalam kerangka dukungan permanen Kerajaan Arab Saudi untuk rakyat Palestina dan perjuangan mereka,” imbuh Menteri Bakri.
Diketahui bahwa warga Palestina yang ingin melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji, biasanya melakukan perjalanan melalui negara pihak ketiga untuk tiba di Arab Saudi, karena pembatasan perjalanan Palestina oleh Israel. Warga Gaza, misalnya, harus pergi ke Mesir terlebih dahulu jika ingin menunaikan ibadah haji di Arab Saudi.
Sejak diperkenalkan 22 tahun lalu, lebih dari 43.000 jemaah telah mendapat manfaat dari skema ini.
Dan pada tahun 2023, lebih dari 2,6 juta warga Palestina diharapkan menunaikan ibadah haji, seiring pencabutan pembatasan COVID-19.
KOMENTAR ANDA