SATU suara perempuan sangat berarti, siapa pun kita. Mulai dari remaja putri, perempuan bekerja, hingga lansia sekalipun, suara perempuan dapat menjadi penentu untuk kegemilangan masa depan Indonesia.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI melalui Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU RI August Mellaz dikutip dari Parapuan, Senin (26/6/2023) menjelaskan bahwa dalam daftar pemilih sementara, diketahui bahwa jumlah pemilih perempuan lebih besar dibandingkan pemilih laki-laki. Itu mengindikasikan bahwa suara perempuan berpengaruh besar terhadap calon pemimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan.
Data KPU menunjukkan bahwa dalam beberapa pemilu terakhir partisipasi perempuan sudah terlihat baik yang ditujukan saat hari H pencoblosan.
Perempuan Indonesia diharapkan memiliki kesadaran lebih baik tentang politik. Kesadaran tersebut meliputi pemahaman tentang memilih sosok calon anggota legislatif dan calon presiden yang memiliki rekam jejak baik dan karakter pribadi yang bersih dan tangguh.
Pemahaman tersebut penting agar perempuan tidak terjebak untuk ‘membeli kucing dalam karung’. Misalkan saja, memilih calon anggota dewan atau calon pemimpin berdasarkan popularitas atau wajah rupawan, atau bahkan karena terhipnotis ‘serangan fajar’.
Pada pemilu 2024, jumlah pemilih perempuan lebih dari separuh jumlah keseluruhan pemilih sementara yang telah tercatat. Pemilih perempuan tercatat 50 persen lebih sementara pemilih laki-laki di angka 49 persen lebih. Proporsi pemilih adalah 103 juta pemilih perempuan banding 102 juta pemilih laki-laki.
Daftar pemilih sementara saat ini ada 205 juta orang dan masih terus dilengkapi oleh KPU.
Saatnya perempuan Indonesia menjadi cerdas dan bijak untuk memilih pemimpin bangsa yang mampu membawa kemajuan, kesejahteraan, dan keadilan yang lebih baik. 
KOMENTAR ANDA