Seluruh panelis yang terlibat dalam kickoff kemarin/Ist
Seluruh panelis yang terlibat dalam kickoff kemarin/Ist
KOMENTAR

PULSE Lab Jakarta baru saja bertransformasi menjadi pusat inovasi regional dengan entitas baru United Nations Global Pulse Asia Pasifik. Ekspansi ini merupakan tindak lanjut konkret dari deklarasi pemimpin G20 Bali dan menandai tonggak penting dalam mendorong inovasi dan pembangunan berkelanjutan di seluruh wilayah Asia Pasifik.

Peluncuran dilakukan pada 22 dan 23 Juni, sekaligus merayakan pencapaian Pulse Lab Jakarta dan menandai peresmian pusat data di Asia Pasifik. Sejauh ini, Pulse Lab sangat aktif interaktif membangun diskusi panel, transformasi digital, pandangan strategis, dan perilaku konsumen, untuk mendorong pertukaran pengetahuan mengenai isu-isu utama yang berpotensi melibatkan pusat data ini.

Diluncurkan pada 2012 sebagai fasilitas inovasi data bersama PBB, melalui Global Pulse dan Pemerintah Indonesia (melalui Kementerian PPN/Bappenas), Pulse Lab Jakarta telah berevolusi selama bertahun-tahun dari laboratorium inovasi big data menjadi akselerator kemitraan analitik.

"Transformasi ini merupakan bentuk nyata dari kerja sama bilateral dan multilateral yang efektif untuk membangun ekosistem data yang lebih kuat dan menandakan peluang yang besar untuk masa depan wilayah Asia Pasifik," ujar Taufik Hanafi, Sekretaris Eksekutif Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia. 

Seiring dengan perkembangan teknologi, terdapat tuntutan yang lebih besar untuk mengembangkan dan menerapkan solusi inovatif yang lebih mampu menjawab tantangan dunia modern. Ini diperkuat dengan adanya pandemi COVID-19, di mana inovasi data dan transformasi digital terbukti menjadi kunci bagi pemerintah dan masyarakat, terutama dalam menangani pemulihan pasca pandemi.

Kolaborasi berkelanjutan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia telah mendorong Pulse Lab untuk memperkuat efektivitas negara-negara anggota, serta sektor publik dan swasta. 

}Pemerintah Australia telah mendukung Pulse Lab Jakarta sejak 2015 dan kami bangga dengan pencapaiannya. Ada banyak hal yang dapat dibagikan dan dipelajari dan kami berharap dapat mendukung pengembangan kolaborasi dan pertukaran pengetahuan melalui Global Pulse Asia Pasifik,” ujar Madeline Moss, Penasehat Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Kedutaan Besar Australia.

Pusat regional ini akan dibangun berdasarkan kinerja Pulse Lab Jakarta, yang telah sukses selama lebih dari satu dekade dalam melaksanakan proyek-proyek inovatif dan membangun kemitraan, serta menempatkan Indonesia dan PBB di garis depan dalam mendorong inovasi regional.

Sementara itu, pusat regional akan memegang peranan sebagai enabler, mendukung jaringan mitra pembangunan, dan mendorong PBB 2.0 yang sesuai untuk masa depan.

“Tantangan saat ini semakin kompleks dan membutuhkan solusi yang inovatif dan terpadu untuk mengatasinya. Peluncuran Global Pulse Asia Pasifik merupakan pencapaian signifikan yang memperkuat visi Sekretaris Jenderal PBB tentang PBB yang dapat mendukung masa depan yang inklusif dan berkelanjutan dengan lebih baik,” ujar Ayaka Suzuki, Direktur Unit Pemantauan Strategis di Kantor Sekretaris Jenderal PBB

Era baru kolaborasi dan inovasi di kawasan Asia Pasifik ini merupakan kesempatan yang menarik bagi negara-negara di belahan bumi selatan untuk berkolaborasi, belajar, dan tumbuh bersama.




17 Mahasiswa Indonesia Program PhD Nursing Philippine Women’s University Kunjungi KBRI Manila

Sebelumnya

Serunya Workshop “Bermain Lipat Kertas” di Festival Literasi Jakarta 2024

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E