IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis data terbaru prevelansi anak penyandang diabetes. Sungguh mengejutkan, angka tersebut meningkat 70 persen dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, sejak 2010.
IDAI mencatat, setidaknya ada 1.645 anak penyandang diabetes yang tercatat dari 13 rumah sakit di kota besar. Faktanya, angka tersebut juga berbanding lurus dengan anak-anak di seluruh dunia.
Penyakit yang kerap disebabkan dari kesalahan gaya hidup itu, kini didominasi oleh balita dan remaja. Bahkan fakta lain mengungkap, penyakit ini ditemukan pada anak-anak yang tidak memiliki keturunan diabetes.
Ketidaktahuan orang tua akan bahaya diabetes bisa jadi karena kurangnya edukasi dan sosialisasi. Dan tetap, maraknya minuman dengan pemanis buatan menjadi salah satu pemicunya.
“Dari penelitian yang kita lakukan, tidak ada orang Indonesia yang tidak punya gen diabetes. Semua orang di Indonesia punya itu, dan gen ini tidak tunggal muncul sendiri, tetapi berdasarkan kombinasi atas gen lain,” kata Wamenkes Dante Saksono.
“Kalau kita belajar dari polanya, ya dari sekitar 5 tahun itu naik 2 persenan. Kira-kira mungkin sekitar 12 persen lah angka diabetes di tahun ini. Tapi, nanti kita akan survei lagi,” ujar dia.
Faktor gaya hidup lagi-lagi menjadi ancaman nyata bagi anak-anak dan remaja saat ini. Sebab, tidak semua orang tua memahami ap aitu diabetes serta pencegahannya.
Untuk itu, pencegahan diabetes salah satunya bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat sebagai berikut:
- Mempertahankan berat badan ideal. Jika anak memiliki berat badan berlebih, upayakan untuk menguranginya sekitar 5-10 persen. Diet kalori dan rendah lemak sangat dianjurkan sebagai langkah terbaik menurunkan berat badan dan mencegah DM tipe 2.
- Biasakan anak untuk mengonsumsi buah dan sayur setiap hari.
- Kurangi minum minuman manis dan bersoda.
- Aktif berolahraga setidaknya 30 menit dalam sehari untuk mencapai berat badan ideal dan menekan tingginya risiko DM tipe 2. Berolahraga terbukti mampu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kadar insulin.
- Batasi waktu penggunaan gadget. Hal ini penting untuk menjaga anak tetap bergerak aktif.
Ingat, diabetes kini sudah menjadi ‘silent killer’ bagi anak-anak dan remaja di Indonesia. Pengetahuan orang tua terkait diabetes dan bahayanya sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan mereka.
KOMENTAR ANDA