SEBUAH foto memperlihatkan Presiden Joe Biden terlihat dengan tanda di wajahnya yang menarik perhatian para wartawan. Pejabat Gedung Putih kemudian menyatakan bahwa orang nomor satu di Amerika Serikat itu menggunakan mesin CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) selama beberapa minggu terakhir.
Di usianya yang ke-80 tahun, presiden tertua dalam sejarah Amerika Serikat ini menggunakan mesin CPAP, meninggalkan bekas ‘topeng’ yang digunakan untuk membantunya bernapas di malam hari.
Presiden Joe Biden menggunakan perangkat medis untuk mengobati sleep apnea, gangguan umum di mana pernapasan terganggu berulang kali saat tidur.
Perangkat CPAP (continuous positive airway pressure) dengan lembut memompa udara ke dalam masker di atas mulut dan hidung selama tidur, menahan saluran udara tetap terbuka.
"Sejak 2008, laporan medis menyebutkan bahwa Presiden memiliki riwayat sleep apnea," kata juru bicara Gedung Putih Andrew Bates dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir BBC (29/6/2023).
Dokter mencatat sekitar 30 juta orang Amerika menderita sleep apnea.
Sleep apnea merupakan salah satu gangguan tidur yang paling umum di dunia. Studi menunjukkan bahwa kondisinya meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi sleep apnea juga dapat terjadi pada orang dewasa muda.
Gejalanya termasuk saat seseorang berhenti bernapas untuk sementara saat tidur, terengah-engah saat tidur, mendengkur keras, dan kelelahan bahkan setelah istirahat semalam penuh.
Dokter mengatakan ini dapat menyebabkan ingatan dan konsentrasi yang buruk. Kelelahan yang ditimbulkan bahkan bisa menyebabkan risiko kecelakaan, terutama saat berkendara.
Orang harus berkonsultasi dengan dokter mereka jika mereka mendengkur keras, berhenti bernapas di malam hari, kantuk berlebihan di siang hari atau kelelahan dan tiba-tiba terbangun di malam hari, kata para ahli.
KOMENTAR ANDA