ADA banyak hal yang harus orang tua ajarkan kepada anak. Di tengah zaman yang kian dipenuhi dengan ancaman degradasi moral dan kejahatan yang kian merajalela dalam berbagai wujud, amat penting agar anak bisa memiliki hati nurani yang bersih yang menjadi pemandunya untuk selalu berada di jalan yang benar.
Dengan hati nurani yang terjaga bersih, seseorang akan bisa memfilter mana hal baik dan mana hal buruk. Mana yang bisa ditiru dan mana yang tidak pantas dilakukan. Nurani lekat hubungannya dengan nilai agama yang selalu mengarahkan manusia pada kebaikan dan kesalehan.
Bagaimana cara kita (orang tua) menanamkan pada anak untuk selalu berpijak pada hati nuraninya?
Cara yang paling efektif dan bermakna sudah pasti adalah memberikan contoh konkret melalui perbuatan diri kita.
#Menjadi orang tua yang mampu hadir utuh saat membersamai anak. Dengan demikian, apa yang kita ucapkan dan apa yang kita lakukan semuanya berdasarkan kesadaran. Artinya, semuanya bernuansa positif dan tidak ada yang perlu disesali.
#Menjadi orang tua yang mampu memberikan ‘home sweet home’ untuk anak. Bukan berarti menyediakan rumah megah dan barang-barang bermerek, melainkan memberikan kehangatan dan dukungan mental yang memberi anak rasa aman dan nyaman. Sehingga orang tua akan menjadi tempat kembalinya, tak peduli sejauh apa dia melangkah. Dan nuraninya pun akan selalu merasa tenang.
#Menjadi orang tua yang tidak segan meminta maaf jika memang kita melakukan kekeliruan. Kita mengajarkan pada anak bahwa tidak ada manusia sempurna, dan meminta maaf bukan berarti kita kalah. Meminta maaf adalah hal berani yang patut diapresiasi dan harus diikuti dengan memperbaiki kesalahan yang pernah kita lakukan.
KOMENTAR ANDA