Dinkes Papua Barat siap salurkan kelambu antinyamuk, cegah gigitan anopheles penyebab malaria/Net
Dinkes Papua Barat siap salurkan kelambu antinyamuk, cegah gigitan anopheles penyebab malaria/Net
KOMENTAR

SEPERTI halnya demam berdarah, kasus malaria di Indonesia cukup memprihatinkan. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus plasmodium yang berasal dari nyamuk anopheles ini sering terjadi saat musim hujan datang. Malaria dapat berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan baik.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, ada 415.140 kasus malaria di Indonesia pada 2022. Jumlah tersebut melonjak 36,29% dibandingkan pada tahun sebelumnya, yang sebanyak 304.607 kasus.

Melihat trennya, kasus malaria konsisten menurun hingga 2015. Namun, angkanya cenderung meningkat hingga tahun lalu.

Lebih lanjut, jumlah kasus positif malaria per 1.000 penduduk atau annual paracite incidence (API) sebesar 1,51 pada 2022. Angka tersebut juga meningkat 0,39 poin dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat 1,12.

Sejauh ini, pemerintah telah mengembangkan empat inovasi untuk menekan angka kasus malaria ini. Inovasi tersebut adalah:

1. Kelambu berinsektisida

Adalah kelambu yang mengandung cairan antiserangga atau insektisida. Cara pemakaiannya sama seperti kelambu-kelambu lain, yaitu dipasangkan ke tempat tidur saat hendak tidur siang atau malam. Kelambu berinsektisida ini sangat bermanfaat untuk mencegah gigitan nyamuk, bahkan membunuh nyamuk.

2. Biolarvasida

Cairan ini dipakai untuk mengurangi penularan malaria di luar rumah. Caranya, taburkan cairan biolarvasida di tempat atau penampungan air yang berjentik nyamuk. Biolarvasida ini bermanfaat untuk memberantas jentik nyamuk di dalam penampungan air yang tidak dapat dikuras atau dibersihkan.

3. Indoor residual spraying

Adalah melakukan penyemprotan insektisida ke dinding rumah agar nyamuk yang hinggap bisa mati. Sebelumnya, masukkan cairan antinyamuk ke dalam wadah semprot, lalu semprotkan larutan ke dinding rumah pada siang hari. Cairan residual ini bermanfaat memberantas nyamuk vektor malaria.

4. Umpan gula bertarget

Merupakan cairan yang berisi campuran gula dan pestisida yang dijadikan umpan. Targetnya tentu saja menarik dan membunuh nyamuk. Cukup letakkan umpan di luar ruangan, kemudian nyamuk akan tertarik dan menempel pada umpan, lalu mati secara perlahan. Umpan gula bertarget ini tentu saja mengurangi penularan malaria di luar ruangan.

Itulah empat inovasi yang sudah dilakukan pemerintah untuk menekan angka kasus malaria. Inovasi ini diharapkan bisa menjadi panduan bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan malaria di lingkungannya.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News