Ilustrasi anak mengalami kejang demam/Net
Ilustrasi anak mengalami kejang demam/Net
KOMENTAR

KEJANG demam seperti yang dialami anak Nathalie Holscher disebut juga dengan step. Kejang demam ini biasanya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun, dengan suhu badan mencapai 38 derajat Celsius.

Penyebab kejang demam yang paling sering adalah infeksi virus atau bakteri. Sebanyak 80 persen disebabkan faktor genetic atau keturunan. Begitu disampaikan dr Yuliani dari RSA UGM.

Gejala kejang demam terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Kejang demam sederhana

Pada kejang demam sederhana, biasanya berlangsung selama 15 menit dan tidak berulang dalam 24 jam.

2. Kejang demam kompleks

Kejang demam terjadi lebih dari 15 menit dan biasanya berulang satu kali dan terulang selama 24 jam. Antara kejang pertama dan susulan, akan ada fase di mana anak tidak sadar, karena oksigen di otak mulai berkurang. Mulut anak pun bisa terlihat menjadi biru, kuku pucat putih atau biru.

“Jika menemukan anak kejang demam kompleks, jangan panik dan tetap tenang. Jangan pakaikan baju panjang atau sweater, justru ganti dengan baju pendek yang tidak mengganggu area leher atau area pernapasan,” kata dr Yuliani.

Untuk anak yang mengalami kejang demam, ia menganjurkan beberapa hal ini:

  • Posisikan anak dalam keadaan miring ke kiri atau kanan. Tujuannya, agar jalan napas tidak terhalangi, sehingga anak tidak tersedak saat muntah atau keluar lendir.
  • Jika lidah anak tergigit, jangan mencongkelnya dengan sendok atau alat apapun, karena akan membuat area mulut trauma atau terluka. Gigi tergigit adalah risiko kejang. Saat kejang berhenti, gigitan juga akan berhenti.
  • Ukur suhu tubuh anak. Jika suhu tinggi lebih dari 4 jam, berikan paracetamol. Jika anak kejang, paracetamol dapat dimasukkan melalui dubur.
  • Jangan meninggalkan anak yang sedang kejang, harus diawasi dengan seksama. Kompres dengan air hangat, buka baju anak, skin to skin dengan ibu, dan siapkan obat anti kejang demam di rumah.

Untuk anak yang memiliki keturunan kejang demam, saat demam terjadi segera turunkan dengan paracetamol, kompres dengan air hangat, skin to skin dengan ibu, dan minum banyak air putih.

Risiko komplikasi

Menurut dr Yuliani, ada risiko komplikasi pada kejang demam kompleks yang bisa menyebabkan gangguan neurologist, tapi hanya pada sedikit kasus.

“Saat di rumah sudah punya obat anti kejang, jangan terburu-buru membawanya ke rumah sakit. Tangani dulu di rumah dengan memberikan obat lewat dubur. Tunggu responnya selama 5 menit, jika tidak berhenti ulangi sekali lagi,” ujar dr Yuliani.

Untuk anak dengan berat badan di bawah 10 kg, obat kejang diberikan lewat dubur dengan dosis 5 ml. Untuk yang berbobot lebih dari 10 kg, diberikan obat dengan dosis 10 ml.

Segera bawa anak ke rumah sakit saat kejang tidak berhenti. Jangan sampai anak mengalami kaku kuduk atau kaku leher, karena dikhawatirkan dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti meningitis.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health