Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

KOREA Selatan masih menjuarai angka bunuh diri pada remaja di dunia. Disebutkan, penyebab tingginya kasus bunuh diri itu adalah kepuasan hidup yang rendah. Tidak hanya orang biasa, kepuasan hidup yang rendah itu juga dialami para selebriti papan atas.

Quality of Life Indicators in Korea 2022, yang diterbitkan oleh Statistics Korea pada 2021 mencatat, ada 26,0 per 100 ribu remaja yang mengaku tidak puas dengan kehidupan mereka. Angka ini meningkat pada kelompok usia 20 tahun.

Diketahui, Korea Selatan menjadi salah satu negara dengan tingkat kepuasan hidup terendah di antara 38 negara yang tergabung dalam Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Kepuasan hidup (life satisfaction) adalah penilaian secara kognitif mengenai keadaannya yang dirasakan dengan keadaan yang dianggapnya sebagai standar ideal atas area-area utama dalam hidup yang mereka anggap penting, seperti hubungan inter-personal, kesehatan, pekerjaan, pendapatan, spiritualitas, gaya hidup, dan jaringan pertemanan dan keluarga.

Menurut Harlock (2004), terdapat tiga aspek utama dalam kepuasan hidup, yaitu: 

  1. Menerima (acceptance). Menerima timbul dari penyesuaian diri maupun sosial yang baik, kebahagiaan banyak tergantung pada sikap menerima dan menikmati keadaan yang dimiliki orang lain dengan apa yang dimilikinya. 
  2. Kasih sayang. Kasih sayang merupakan hasil normal dari sikap diterima oleh orang lain, semakin diterima baik orang lain, semakin banyak diharapkan cinta dari orang lain.
  3. Prestasi. Kerja keras dan pengorbanan pribadi dapat memperoleh uang dan kekuasaan.

Kepuasan hidup seseorang menunjukkan sebuah kesenangan atau penerimaan hidup individu tersebut, atau pemenuhan keinginan dan kebutuhan hidup individu secara keseluruhan. Individu yang puas akan kehidupannya adalah individu yang menilai bahwa kehidupannya memang tidak sempurna tetapi segala sesuatunya berjalan dengan baik, dan selalu mempunyai keinginan untuk berkembang serta menyukai tantangan.

Terdapat beberapa faktor yang dianggap dapat memengaruhi kepuasan hidup pada diri seseorang, yaitu hubungan sosial, pekerjaan dan pendapatan, kesehatan dan umur panjang, serta kebermanfaatan individu secara sosial.

Sayangnya, hal yang demikian tidak banyak diperoleh remaja di Korea Selatan. Justru tekanan, bullying, atau apapun namanya justru menjadi hal utama yang dilihat para remaja di negeri ginseng tersebut.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News