Ilustrasi penggunaan aspartam pada sejumlah produk kue/Net
Ilustrasi penggunaan aspartam pada sejumlah produk kue/Net
KOMENTAR

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) dikabarkan akan mengumumkan pemanis buatan aspartam sebagai bahan karsinogen penyebab kanker. Pengumuman tersebut kabarnya akan dikeluarkan pada 14 Juli mendatang, seperti diberitakan Reuters, Jumat (30/6).

Keputusan ini muncul berdasarkan penelitian oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), organisasi di bawah WHO. Selain itu, Komite Pakar Gabungan WHO dan Organisasi Pangan dan Pertanian untuk Bahan Tambahan Pangan (JECFA) juga dikatakan sedang melakukan penelitian terkait penggunaan aspartam pada makanan.

Namun, rencana ini akan menjadi sebuah polemin besar, mengingat aspartam dipakai

oleh berbagai macam produk makanan dan minuman yang dijual bebas di pasaran. Diketahui, ada lebih dari 6000 produk yang dijual di seluruh dunia, yang mengandung aspartam.

Dengan begitu, pernyataan WHO nantinya akan berdampak pada pendistribusian ribuan makanan tersebut. Dan yang menjadi pertanyaan kemudian, apakah setelah WHO mengumumkan hal tersebut seluruh produk yang mengandung aspartam akan dihentikan produksinya atau ada kebijakan lainnya.

Sejarah aspartam

Pemanis aspartam pertama kali ditemukan pada 1965 dan dijual umum pada 1981. Aspartam terasa 150-200 kali lebih manis dibandingkan dengan gula. Ia pun sulit meningkatkan kalori dan kadar gula penderita diabetes maupun obesitas.

BPOM Amerika Serikat (FDA) sebenarnya sudah membatasi pemakaian aspartam sebanyak 50 mg per 1 kilogramnya.

Sementara ini, WHO mengungkapkan beberapa penyebab kemunculkan kanker. Menurut mereka, kanker muncul dari transformasi sel normal menjadi sel yang umumnya berkembang menjadi tumor ganas.

Perubahan ini dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu:

  • Karsinogen fisik, seperti radiasi ultraviolet dan pengion.
  • Karsinogen kimia dari asbes, komponen asap tembakau, alkohol, aflatoksin (kontaminan makanan) dan arsenic (kontaminan air minum).
  • Karsinogen biologis, seperti infeksi dari virus, bakteri, atau parasite tertentu.

Untuk faktor usia, penggunaan tembakau, konsumsi alkohol, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta polusi udara, merupakan faktor risiko penyebab kanker.

Jadi dapat dikatakan, bahwa aspartam sejauh ini tidak berkaitan erat dengan penyebab kanker. Sejumlah penelitian pun mengatakan demikian.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health