Kerusuhan di Prancis melibatkan sepertiga remaja yang masih belia/Net
Kerusuhan di Prancis melibatkan sepertiga remaja yang masih belia/Net
KOMENTAR

HINGGA Sabtu (1/7), lebih dari 1300 orang ditangkap apparat kepolisian buntut demonstrasi dan kerusuhan yang terjadi di beberapa wilayah Prancis, beberapa hari ini. Sepertiga pengunjuk rasa diketahui adalah remaja, bahkan anak-anak.

Dalam cuitannya Jumat (30/6) malam waktu setempat, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, aksi protes meluas sejak Selasa (27/6) setelah anggota polisi menembak mati pemuda berusia 17 bernama Nahel.

Berdasarkan catatan Pemerintah Prancis, unjuk rasa mengakibatkan 2.560 titik kebakaran di jalan-jalan umum. Sebanyak 1.350 di antaranya adalah mobil yang terbakar dan 234 bangunan.

Kepolisian Prancis mengerahkan 45 ribu personel yang dikirimkan ke berbagai wilayah.

Menanggapi aksi ini, Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak atau terlibat dalam kerusuhan di Paris, beberapa hari terakhir.

“Hingga saat ini, tidak terdapat WNI yang terdampak atau terlibat kerusuhan tersebut,” begitu bunyi keterangan resmi KBRI Paris, Jumat (30/6) kemarin.

Meski begitu, KBRI terus mengimbau WNI agar waspada terhadap dampak kerusuhan yang terjadi. Lewat akun Instagram resmi KBRI @indonesianinparis, Sabtu (1/7), mereka juga meminta WNI untuk tetap waspada dan terus memantau informasi melalui saluran resmi Pemerintah Prancis, serta sebisa mungkin menghindari lokasi protes.

“Dalam kondisi darurat, WNI dapat menghubungi nomor telepon Perlindungan di +33621122109,” begitu bunyi pengumuman itu.

Tidak hanya melakukan protes atas penembakan Nahel, aksi unjuk rasa dinodai dengan perusakan, penjaharan, hingga pembakaran bangunan maupun kendaraan. Kerusuhan ini bisa terlihat di puluhan kota dan kota madya di seluruh Prancis, seperti Paris dan sekitarnya, Lyon, Strasbourg, Metz, Marseille, dan lainnya.

Jika melihat data KBRI, selama empat hari kerusuhan, ada 2.560 titik kebakaran di area publik. Sebanyak 1.350 kendaraan dibakar dan 234 gedung dirusak, juga dibakar. Selain itu, 994 orang ditangkap dan 79 aparat keamanan terluka.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News