Populasi masyarakat China berkurang drastis sejak tahun lalu, sehingga beberapa pihak membuat kebijakan untuk kembali meningkatkan jumlah penduduk, salah satunya dengan memberikan beragam bonus/Net
Populasi masyarakat China berkurang drastis sejak tahun lalu, sehingga beberapa pihak membuat kebijakan untuk kembali meningkatkan jumlah penduduk, salah satunya dengan memberikan beragam bonus/Net
KOMENTAR

TIDAK hanya Pemerintah China yang mengkhawatirkan degenerasi karena banyak warganya yang tidak ingin memiliki anak. Berbagai upaya dilakukan agar populasi China kembali meningkat.

Salah satu yang peduli dengan peningkatan populasi di China adalah perusahaan travel online terbesar, Trip.com. Mereka meluncurkan program subsidi setara dengan Rp2,07 miliar untuk karyawannya agar memiliki anak. Anggaran subsidi itu ditujukan kepada 32 ribu karyawannya dan mulai berlaku Sabtu (1/7) kemarin.

Tidak hanya subsidi, bagi karyawan yang memiliki masa kerja di atas tiga tahun, akan diberikan bonus tahunan sebesar 10ribu yuan atau setara dengan Rp20,64 juta untuk per anak yang dilahirkan. Bonus tahunan akan diberikan sampai usia anak karyawan tersebut genap lima tahun.

“Dengan pengenalan tunjangan penitipan anak baru ini, kami bertujuan untuk memberikan dukungan keuangan yang akan mendorong karyawan kami untuk memulai atau menumbuhkan keluarga mereka tanpa mengorbankan tujuan dan pencapaian profesional mereka,” kata Ketua Eksekutif Trip.com James Liang.

Tidah hanya berfokus pada karyawan, kebijaksanaan itu juga merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah yang ingin meningkatkan populasi China.

“Saya selalu menyarankan agar pemerintah memberikan uang kepada keluarga dan anak-anak untuk mengurangi biaya membesarkan anak keluarga dan membantu lebih banyak anak muda memenuhi keinginan mereka untuk memiliki banyak anak,” ujar Liang.

Populasi masyarakat China memang menyusut tajam, terutama pada tahun lalu. Ini adalah penurunan untuk pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir. Pemerintah mencatat angka kelahiran di China pada 2022 hanya sekitar 6,77 per 1000 orang. Hal itu merupakan tingkat kelahiran terendah sejak 1949.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News