KOMENTAR

BANYAK orang tua tak segan membelikan banyak mainan dengan harapan mainan tersebut bisa mendukung keterampilan, kecerdasan, dan kreativitas anak. Namun tahukah ayah bunda, jarang membelikan anak mainan ternyata ada manfaatnya.

Melansir laman Today’s Parent, Kepala Program Studi Anak Usia Dini di University of Guelph-Humber di Toronto Nikki Martyn mengatakan bahwa mainan membuat anak berpikir lebih baik.

“Dengan mainan, kami pikir lebih banyak lebih baik. Mainan atau pengalaman yang berkualitas lebih baik,” tuturnya.

Kendati demikian, jarang memberikan mainan juga bisa memberikan sejumlah manfaat yang cukup baik untuk anak-anak. Berikut ini manfaat yang bunda harus tahu.

1. Membuat anak lebih kreatif

Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 36 balita, usia 18 hingga 30 bulan di University of Toledo di Ohio, mengundang anak-anak ke ruang bermain dengan dua kesempatan. Pada kunjungan pertama, mereka hanya diberikan empat buah mainan. Kunjungan berikutnya, mereka diberikan 16 jenis mainan.

Hasilnya, mendapatkan bahwa kunjungan dengan mainan lebih sedikit mengharuskan anak lebih kreatif dan eksploratif. Hal ini pun dapat membuat anak lebih berkembang secara kognitif. Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Infant Behavior and Development.

2. Lebih fokus bermain

Memiliki sedikit mainan membuat anak bisa memilih dan fokus pada mainan tersebut. Dengan begitu, mereka akan bermain secara konsisten dengan dua atau tiga benda. Anak juga menjadi lebih sering bermain secara mandiri.

3. Orang tua memiliki lebih sedikit pekerjaan rumah

Semakin banyak mainan berarti semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk merapikan rumah setelah anak puas bermain. Terlebih lagi jika orang tua sudah menyuruh anak untuk mandiri merapikan mainan, lebih sedikit benda untuk dirapikan tentu membuat mereka lebih bahagia.

4. Anak belajar tentang arti memberi

Jika sudah terlalu banyak memberikan anak mainan, bunda bisa mengurangi mainan tersebut sekaligus mengajarkan anak cara bermurah hati. Pertimbangkan untuk menyumbangkan mainan-mainan tertentu ke panti asuhan atau temannya yang lebih membutuhkan.

Meski begitu, tidak semua anak merespon hal ini dengan rasa gembira. Beberapa anak mungkin akan menyesal telah menyumbangkan mainan mereka. Akan tetapi, ini adalah proses mendidik anak cara memberi dan berdonasi.

5. Anak mampu memanfaatkan mainan

Ada baiknya untuk mengajarkan anak memilih mainan mereka dengan cara yang sederhana. Dengan begitu, anak akan memahami bagaimana mereka memanfaatkan mainan yang mereka miliki.

Saat Bunda membeli mainan, anak akan mudah bosan. Akan tetapi, bila anak memilih mainan mereka sendiri, anak akan bertanggung jawab dengan mainan yang mereka pilih.

Meski demikian, tak perlu takut untuk mengatakan tidak pada mainan yang mereka pilih jika tidak sesuai dengan penilaian bunda. Misalnya saja berpotensi membahayakan atau harganya yang kelewat mahal. Itu juga membantu anak belajar tentang batasan.




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting