Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

SAKIT rasanya hati orang tua begitu mengetahui anak menjadi korban perundungan. Tapi tidak banyak orang tua yang peduli saat anak bercerita tentang hal itu. Acapkali mereka abai terhadap luka fisik maupun batin yang ditimbukan akibat itu.

Tidak mudah bagi semua anak untuk menceritakan pengalaman buruk mereka di sekolah. Kebanyakan anak merasa malu, cemas dengan reaksi keluarga, takut orang tua kecewa, bahkan merasa kejadian itu akibat keselahan sendiri.

Karenanya, tidak mudah memberikan feedback ketika anak bercerita mengalami pembullyian. Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, ada baiknya orang tua mengetahui cara bagaimana bereaksi saat anak mengalami perundungan, sehingga mampu memberi dukungan terbaik tanpa memberikan tekanan lebih pada anak.

Jadilah pendengar yang baik tanpa menghakimi

Usahakan sebaik mungkin menunjukkan reaksi senetral mungkin dan minimalkan ekspresi kemarahan atau kekecewaan. Yakinkan bahwa apa yang terjadi bukan kesalahan anak. Jangan mengambil keputusan apapun tanpa persetujuan atau melibatkan anak. Hal utama yang sebaiknya ditanyakan adalah, “Apa yang bisa Ayah/Ibu lakukan untuk membantumu?”

Jangan lakukan pembalasan pada pelaku atau keluarganya

Di momen inilah orang tua harus memberikan beberapa contoh untuk anak tentang bagaimana memecahkan masalah. Sangat sulit untuk mendengar bahwa anak diancam, tapi membalas tidak akan membantu anak memecahkan masalah. Ada baiknya tarik napas dalam-dalam dan pikirkan apa yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi apa yang anak hadapi.

Ajarkan anak cara bagaimana bereaksi

Pembuli cenderung memilih orang-orang yang bereaksi pasif dengan perlakuan perundungan. Janet Lehman, pengembang program parenting di Empoweringparent.com merekomendasikan pengajaran mengenai reaksi ini melalui role play. Maksudnya, anak diajarkan untuk tidak banuak bereaksi terhadap apa yang dikatakan pembully. Dia tidak bisa menghentikan intimidasi segera, tetapi dia bisa melepaskan diri darinya dan menemukan seseorang untuk diajak bicara tentang hal itu.

Minta bantuan terapis ahli

Terapis terlatih dapat membantu seseorang lebih memahami bagaimana peran korban ini memengaruhi kehidupan mereka, serta mengajarkan keterampilan mengatasi untuk bergerak mau, seperti komunikasi yang tegas dan penetapan batas. Sebab, seringkali korban bullying menjadi depresi dan merasakan trauma yang amat sangat, sehingga berpengaruh pada banyak hal di kehidupannya.




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting