Ilustrasi luka yang disebabkan bakteri antraks/Net
Ilustrasi luka yang disebabkan bakteri antraks/Net
KOMENTAR

ANTRAKS merupakan penyakit serius yang dapat menyebabkan kematian. Antraks disebabkan oleh bakteri Bacallus anthracis yang hidup di tanah. Bakteri ini dapat menyerang hewan pemakan rumput, seperti sapi, kambing, domba, dan kuda.

Ada tiga jenis antraks berdasarkan cara penularannya, yaitu:

1. Antraks kulit

Menular pada orang yang memiliki luka terbuka di kulit. Penularannya terjadi ketika seseorang menyentuh kulit, bulu, tulang, atau daging hewan yang terinfeksi. Antraks jenis ini sering terjadi, tetapi tidak berbahaya. Biasanya baru berkembang 1-7 hari setelah paparan terjadi.

Adapun gejalanya yaitu munculnya banyak benjolan di kulit yang dapat disertai gatal. Benjolan ini lebih sering muncul di daerah wajah, leher, dan lengan. Selanjutnya, benjolan itu dapat berubah menjadi borok berwarna hitam yang tidak menimbulkan nyeri.

2. Antraks pencernaan

Terjadi ketika seseorang memakan daging hewan yang sudah terinfeksi, sehingga bakteri langsung masuk ke saluran pencernaan. Kondisi ini umumnya baru terjadi 1-7 hari setelah seseorang terpapar bakteri.

Gejalanya, mual dan muntah, sakit tenggorokan, sulit menelan, sakit perut, hilang nafsu makan, sakit kepala, demam, benjolan di leher, diare, hingga BAB berdarah.

3. Antraks pernapasan

Merupakan antraks yang paling berbahaya. Seseorang dapat terinfeksi jika menghirup serbuk (spora) dari bakteri antraks, misalnya ketika memproses bulu atau kulit dari hewan ternak. Infeksi biasanya baru berkembang 7 hari hingga 2 bulan sesudah seseorang terpapar.

Untuk gejalanya meliputi demam, nyeri saat menelan, nyeri otot, mudah lelah, sesak napas, syok, hingga radang selaput otak atau meningitis.

Faktor risiko antraks

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi antraks, yaitu:

  • Beraktivitas di kawasan yang banyak terjadi antraks.
  • Bekerja di tempat pengolahan kulit, bulu, atau daging dari hewan ternak.
  • Berprofesi sebagai peternak atau pengurus hewan.
  • Bekerja sebagai peneliti antraks di laboratorium.
  • Berprofesi sebagai dokter hewan, khususnya yang menangani hewan ternak.

Demikianlah paparan tentang jenis antraks, gejala yang ditimbulkan, hingga faktor risikonya.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health