ADA satu jenis kanker yang masih jarang dibicarakan oleh banyak orang, yang ternyata bisa menyerang anak-anak yaitu kanker tulang.
Dalam diskusi daring yang digelar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Selasa (4/7/2023), Prof. Dr. dr. Ferdiansyah, SpOT(K) menyebutkan ada dua jenis kanker tulang yang umum dialami anak.
Yang pertama adalah osteosarcoma, yang paling sering diderita anak-anak. Meskipun tingkat kasusnya berada di angka 5-12 persen per satu juta orang, kanker ini tetap menjadi ancaman berbahaya bagi remaja dan anak-anak.
Termasuk kategori kanker ganas yang bisa dialami anak mulai usia lima tahun hingga masa remaja. Artinya, bisa diderita selama satu hingga dua dekade dalam kehidupan anak.
Kanker tumbuh di betis bagian atas, paha bagian bawah, sekitar sendi lutut, lengan atas, atau panggul.
Gejala osteosarcoma yang terlihat adalah benjolan yang terus-menerus terasa nyeri dan mudah menyebar ke organ lain.
Prof. Ferdiansyah yang juga Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI) menjelaskan bahwa rasa nyeri tersebut sulit hilang sekalipun sudah menjalani terapi. Dan gejala tersebut juga dapat menyebar ke tempat lain, termasuk ke jaringan. “Bahkan bisa ke paru-paru yang paling sering,” ujarnya.
Osteosarcoma harus dilihat dengan jeli agar bisa dideteksi sedini mungkin. Harapan hidup bisa mencapai 80 persen jika kanker terdeteksi lebih awal dan pasien menjalani terapi yang komprehensif.
Sebaliknya, jika terlambat dideteksi, Prof. Ferdiansyah menyatakan bahwa tingkat harapan hidup bisa berkisar di angka 30 persen.
Yang kedua adalah ewing sarcoma, kanker yang tumbuh dari sel reticuloendothelial yang ada di sumsum tulang.
Perawatan utama bagi pasien kanker tulang adalah dengan operasi seperti cangkok tulang, implant tumor, dan pembekuan tulang demi mematikan sel kanker yang menyerangnya.
Tindakan perawatan lainnya yaitu kemoterapi dan radiasi.
Mengingat bahaya kanker tulang, Prof. Ferdiansyah mengimbau para orang tua langsung berkonsultasi ke dokter jika terlihat ada benjolan dan rasa nyeri yang tak kunjung hilang.
Dalam kesempatan berbeda, Prof. Dr. dr. Achmad Fauzi Kamal, SpOT(K) mengimbau orang tua tidak langsung memilih pengobatan alternatif jika terjadi masalah pada sendi dan tulang anak. Biasanya, jika diduga terkilir, salah urat, hingga patah tulang, orang tua membawa anak ke tukang urut.
Padahal, bisa jadi nyeri pada sendi atau tulang menjadi gejala osteosarcoma yang akan semakin parah jika diurut. Diketahui bahwa ciri-ciri awal dari osteosarcoma adalah nyeri dan bengkak, kebanyakan di area lutut.
KOMENTAR ANDA