MESKIPUN arus investasi asing langsung (FDI) sempat menurun akibat pandemi dan sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara-negara ASEAN, yang merupakan negara sedang berkembang, namun para pakar melihat potensi ASEAN untuk memimpin pemulihan FDI regional karena fundamentalnya yang kokoh dan kemajuan yang mantap menuju integrasi ekonomi intra dan antar kawasan.
Di sinilah Malaysia, dan khususnya negara bagian Selangor, menghadirkan beberapa alasan kuat untuk menjadi pilihan perusahaan multinasional (MNC) yang mencari basis stabil, dari mana mereka dapat tumbuh dan memperluas operasinya ke ASEAN dan sekitarnya.
Apalagi, Selangor adalah negara bagian utama di Malaysia yang memiliki lebih dari 22 persen kontribusi terhadap produk domestic bruto (PDB). Negara bagian tersebut telah konsisten selama bertahun-tahun menunjukkan kredibilitasnya sebagai kekuatan ekonomi, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di kawasan.
Fakta lainnya, ekonomi Selangor terus mencatat pertumbuhan pada 2020 di angka 2,09 persen, di tengah kontraksi PDB nasional secara keseluruhan sebesar 5,6 persen.
Dan untuk semakin memperkuat tekad menjadikan Selangor sebagai pintu masuk dan pusat ASEAN, diselenggarakan Selangor International Business Summit (SIBS), yang akan diselenggarakan 19-22 Oktober 2023 di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC).
Mega convention ini sejatinya telah dilaksanakan selama sembilan tahun berturut-turut. Sungguh hal yang luar biasa untuk menarik banyak investor kawasan.
Ada beberapa agenda yang menjadi menu utama perhelatan SIBS 2023. Salah satunya adalah Selangor ASEAN Business Conference (SABC), yang akan dilaksanakan pada 19 dan 20 Oktober 2023 di Plenary Hall KLCC.
Konferensi ini akan mengambil tema Selangor, Epicenter of ASEAN: Leveraging Diversity, Catalysing Opportunity, yang berfungsi sebagai platform dinamis untuk mendiskusikan dan membangkitkan pemikiran, membagikan pengetahuan, serta peluang jaringan di antara para peserta.
“Konferensi ini akan sangat dinantikan, karena mempertemukan para pemimpin industri, pengusaha, dan pejabat pemerintah dari seluruh Kawasan,” kata CEO Invest Selangor Berhard (ISB) Dato Hasan Azhari Hj Idris, seperti dikutip dari RMOL, Rabu (5/7).
Sebagai info, ISB adalah badan pemerintah negara bagian Selangor yang bertanggung jawab untuk mempromosikan dan memfasilitasi investasi di Selangor, Malaysia.
Dalam kegiatan SABC, peserta dapat mengikuti sesi menarik, seperti pembahasan praktik bisnis berkelanjutan, teknologi baru, peluang investasi, dan fasilitasi perdagangan lintas batas. Penekanannya ada pada pemanfaatan keragaman unik Kawasan ASEAN untuk membuka kemungkinan baru untuk pertumbuhan dan kolaborasi.
Konferensi Bisnis ASEAN Selangor ini terbuka untuk pengusaha, pemimpin bisnis, professional industry, pejabat pemerintah, dan semua orang yang tertarik untuk memanfaatkan keragaman di Kawasan ASEAN.
Agar bisa bergabung, peserta didorong untuk mendaftarkan keikutsertaannya lebih awal.
SABC 2023 akan menampilkan panelis ternama dari organisasi investasi terkemuka seperti Badan Penanaman Modal Vietnam (FIA), Dewan Investasi Thailand (BOI), Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM), juga Otoritas Pengembangan Investasi Malaysia (MIDA).
Menteri BUMN Erick Thohir yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah, dijadwalkan hadir sebagai pembicara.
“Kesemua pembicara diharapkan dapat memperbarui lanskap dan peluang investasi di negara masing-masing, serta mendiskusikan potensi investasi lintas barang yang lebih luas di Kawasan ASEAN,” ujar Dato Hasan.
“Kami juga berharap, konferensi ini dapat menerima audiens yang lebih besar, karena secara aktif dipromosikan melalui paparan media dan roadshow di negara-negara utama seperti Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Singapura,” lanjut dia.
Agenda SIBS 2023 lainnya adalah Selangor International Expo Food and Beverage (SIE F&B), Selangor International Expo Medic (SIE Medic), Selangor International Par Expo (Sparks), Selangor Smart City and Digital Economy Convention (SDEC), dan Selangor R&D and Innovation (SRIE).
KOMENTAR ANDA