Sebagai perempuan muslimah, Citra Kirana berupaya memaafkan kesalahan sang suami/Net
Sebagai perempuan muslimah, Citra Kirana berupaya memaafkan kesalahan sang suami/Net
KOMENTAR

TIDAK ada satupun istri yang tidak sakit hati ketika suami melakukan penghianatan. Tidak banyak pula yang kemudian memaafkan kesalahan pasangannya dan mencoba untuk memperbaiki hubungan. Dan salah satu dari sedikit istri yang memaafkan, mengerti, dan mencoba memahami kesalahan suami adalah Citra Kirana.

Ya, Citra memilih tetap bersama Rezky Aditya, meski beberapa waktu lalu sang suami ditetapkan sebagai ayah biologis dari anak Wenny Ariani, perempuan di masa lalu Rezky.

Beruntung, Ciki mempunyai support system yang luar biasa. Support tersebut datang dari Sang Ibunda. Ia menyebut, sang ibu sama sekali tidak memarahi menantunya. Keluarga justru memberikan wejangan agar ibu satu anak ini tidak meninggalkan sang suami.

“Pas ada masalah ini, mereka justru sangat menguatkan aku. Sampai mama aku itu ngomong, ‘Kamu harus support suami kamu, ya. Kamu jangan pernah tinggalin suami kamu dan harus selalu damping dia. Mama yakin ini ujiannya’,” cerita pemain sinetron Tukang Bubur Naik Haji ini.

Seorang istri muslimah memang sebaiknya menyadari bahwa suaminya bukan malaikat, dan ia tak akan pernah berubah menjadi malaikat. Kesadaran ini mengharuskannya mempersiapkan diri untuk dapat menerima kesalahan dan kekeliruan suami, serta tidak terlalu mempermasalahkannya. Berbuat salah sudah menjadi tabiat semua manusia.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di mengatakan, “Dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Janganlah seorang mukmin menmbenci seorang mukminah, bila ia tidak menyukai satu perilaku, pasti ia meridhai perilakunya yang lain.” (HR Muslim)

Ada dua faedah yang terkandung hadis ini:

Pertama, petunjuk berinteraksi dengan istri, kerabat, kawan dan semua orang yang menjalin hubungan komunikasi denganmu, bahwa seyogyanya engkau meyakini ada aib, kekurangan atau perkara yang kurang engkau senangi pada diri orang yang bersangkutan.

Bila engkau benar benar mendapatinya, maka bandingkanlah kekurangan ini dengan apa yang wajib atau seyogyanya engkau lakukan demi menguatkan hubungan dan mempertahankan cinta, yaitu dengan mengingat kebaikan-kebaikannya.

Dengan sikap megesampingkan kesalahan-kesalahan dan melihat kebaikan-kebaikan ini, niscaya kebersamaan dan komunikasi tetap terjalin, kebahagiaan pun menjadi lebih sempurna.

Kedua, kesedihan dan kegundahan menjadi sirna, kebahagiaan dan kesinambungan melaksanakan hak-hak yang wajib dan sunnah bertahan awet, serta terwujudlah kenyamanan antara suami dan istri.

“Siapa yang tidak memetik petunjuk dari apa yang telah diungkapkan Nabi, bahkan malah membalik permasalahan dengan lebih memerhatikan kesalahan dan menutup  mata dari kebaikan, pasti ia dirundung kegundahan. Niscaya akan keruhlah kebeningan cinta antara dirinya dan orang yang berhubungan dengannya, serta terbengkalailah hak-hak yang menjadi kewajiban masing-masing dari keduanya.” (Al-Wasa’ilul Mufidah lil Hayatis Sa’idah, hal 22-23).




Film Kuasa Gelap Bakal Debut di 53 Negara

Sebelumnya

Bukan Hanya tentang Musik dan Penampilan, Ini Nilai Positif Jadi Penggemar K-Pop

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Entertainment