KOMENTAR

BELUM banyak yang tahu bila Hari Zoonosis sedunia diperingati setiap tanggal 6 Juli. Zoonsis merupakan penyakit tularan dari hewan ke manusia dan sebaliknya. 

Penyebaran zoonis paling banyak ditemukan di Indonesia, rabies, antraks, demam berdarah, Leptospirosis, Toxoplasmosis, pes, dan flu burung.  

Dalam data Kementerian Kesehatan telah mencatatkan sebanyak kurang lebih 132 spesies mikro-organisme patogen yang bersifat zoonotik di Indonesia.

"Penyakit zoonosis atau dikenal juga dengan penyakit tular vektor dan reservoir atau vector borne diseases masih menjadi masalah kesehatan yang cukup besar di Indonesia," kata Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kamis (6/7). 

Dia mengatakan beberapa kasus penyakit-penyakit lama yang merupakan penyakit zoonosis yang bisa menular kepada manusia adalah antraks, leptospirosis, dan rabies.

"Proses surveilans tidak hanya dilakukan pada manusia saja tetapi pada binatang. Sehingga surveilans tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan tapi juga Kementerian Pertanian dan juga kementerian lain terkait," ujarnya. 

Penularan penyakit leptospirosis, dia menyebutkan bisa menginfeksi manusia dari urin atau darah. Biasanya banyak terjadi di kota-kota besar bermukiman padat. 

"Bakteri leptospirosis interrogans ditularkan melalui anjing, babi, kuda, sapi dan tikus," jelasnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah merilis lebih dari 31 ribu kasus penularan rabies di Indonesia. Berakibat kematian karena gigitan binatang terinfeksi sekitar 11 orang dari Januari hingga April 2023. 

Sedangkan temuan penyakit antraks pada manusia. Sebanyak 93 warga di Kabupaten Gunung Kidul, DIY terpapar antraks. Tiga orang diantaranya meninggal dunia.

Antraks penyakit zoonosis yang harus diwaspadai di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang mudah ditemukan di hewan mamalia pemakan rumput, seperti sapi.

Untuk diketahui, diperingatinya Hari Zoonosis Sedunia sebagai bentuk penghargaan kepada ilmuwan Louis Pasteur telah sukes melakukan vaksinasi pertama penyakit rabies di Prancis pada anak yang digigit oleh anjing terinfeksi virus rabies di tanggal 6 Juli 1885.

Kegiatan memperingati Hari Zoonosis Sedunia ini didukung juga oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan dan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

 




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News