Selama menjalankan ibadah haji di Mekah para jemaah Indonesia banyak didapati tidak mendapatkan pelayanan yang optimal selama di Arab Saudi. Hal ini rupanya juga dialami jemaah haji asal Malaysia saat bertemu dengan pihak Indonesia dalam bertukar pengalaman.
"Sejumlah layanan yang tidak memuaskan selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina)," kata Direktur Eksekutif Tabung Haji Malaysia Dato Sri Syed Saleh di kutip dari laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia, Sabtu (8/7).
Dia mengaku jemaah Malayasia mengalami beberapa hal tidak mengenakan selama haji. Di antaranya tenda jemaah sangat padat dan juga terjadi keterlambatan dalam distribusi katering.Termasuk kualitas pendingin udara di Mina sudah tidak memadai.
“Dari segi aturan makan minum agar lebih mengikut jadwal (tidak terlambat),” ujarnya.
Menurut dia, kinerja Mashariq yang tidak professional. Padahal, Mashariq adalah perusahaan swasta yang ditunjuk otoritas Arab Saudi untuk melayani jemaah haji dari beberapa negara di Asia Tenggara.
Di tanya soal kemacetan di Muzdalifah, Syed Saleh mengatakan bahwa kondisi itu juga menjadi bagian yang perlu diperbaiki lagi di masa yang akan datang.
Syed Saleh bersyukur seluruh jemaah haji Malaysia bisa menjalani rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), dan tidak ada korban jiwa. Meski demikian, dia melihat ada sejumlah kekurangan dari segi layanan (perkhidmatan) dan fasilitas (kemudahan) yang disediakan Mashariq.
KOMENTAR ANDA