Warga Lumajang bersiap untuk mengungsi, karena takut akan adanya banjir lahar dingin susulan/Net
Warga Lumajang bersiap untuk mengungsi, karena takut akan adanya banjir lahar dingin susulan/Net
KOMENTAR

BANJIR lahar dingin melanda Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Jumat (7/7) kemarin. Akibatnya, sebanyak 493 warga mengungsi di beberapa titik pengungsian, seperti Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, rumah-rumah warga di Desa Pasrujambe, Balai Desa Tambak Rejo, Ponpes Nurssalam Desa Jarit, dan Kantor Kecamatan Pronojiwo.

Pemerintah Kabupaten Lumajang mengatakan, penanganan pengungsi di beberapa tempat sudah terkendali. Dapur umum juga sudah dipersiapkan. Langkah berikutnya adalah pemulihan kedaruratan infrastruktur, pembersihan longsoran, penanganan tanggul yang tergerus, dan normalisasi listrik.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Lumajang Dewi Susiyanti menyampaikan, pihaknya terus melakukan pendataan terhadap warga yang mengungsi. Untuk mencukupi kebutuhan pengungsi, pihaknya telah menyediakan dapur umum di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro.

Untuk pengungsi yang berada di wilayah Kecamatan Pronojiwo, sudah ditangani oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang dikoordinir Camat Pronojiwo. Sedangkan kebutuhan yang sangat mendesak saat ini adalah kasur, selimut, peralatan mandi, dan makanan siap saja.

“Untuk bantuan yang datang, semua sudah terdistribusi dengan baik,” kata Dewi.

Perbaikan infrastruktur

Sejauh ini, pemerintah pusat melalui BNPB bersama Pemkab Lumajang dan Pemprov Jawa Timur sedang melakukan pemetaan kerusakan infrastruktur vital untuk segera dilakukan penanganan.

“Pemkab Lumajang tidak bisa menuntaskan secara keseluruhan, kami perlu intervensi BNPB dari penanganan beberapa rekonstruksi di Lumajang setelah bencana longsor dan lahar dingin Semeru,” kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/7).

Ia menjelaskan, ada lima jembatan yang rusak, yakni jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Tumpeng, jembatan Kaliregoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan. Lalu jembatan penghubung Kabupaten Lumajang dengan Malang, jembatan Limpas penghubung Desa Tumpeng dan Nguter, dan jembatan Kalibiru penghubung Desa Sidomulyo dan Pronojiwo.

“Setelah terjadinya bencana itu, Pemkab Lumajang bergerak cepat melakukan asesmen dampak kerusakan, termasuk penanganan keselamatan jiwa dan juga menyampaikan bahwa kebutuhan dasar para pengungsi di beberapa titik telah terpenuhi,” demikian Thoriq.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News